REPUBLIKA.CO.ID, WAJO -- Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Internasional di Kampus III Pesantren As'adiyah, Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025).
Lomba baca kitab internasional ini akan diikuti 789 peserta dari berbagai negara yang telah melalui proses seleksi. Acara pembukaan berlangsung meriah dengan seni budaya khas Bugis-Makassar yang ditampilkan santriwati Pesantren As'adiyah. Peserta MQK juga disuguhkan dengan orkestra lagu-lagu tradisional. Ribuan masyarakat turut hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Dalam sambutannya, Nasaruddin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya MQK Internasional pertama di Indonesia. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.
Menurutnya, MQK Internasional merupakan salah satu ikhtiar untuk menuju masa keemasan peradaban Islam.
"Hari ini tentu merupakan hari yang sangat bersejarah, terutama untuk Kota Sengkang, tempat Pondok Pesantren As’adiyah berada. Karena kita sedang, insyaAllah, menapaki anak tangga pertama untuk mencapai The Golden Age of Islamic Civilization,” ujar Nasaruddin.
Ia menambahkan, kejayaan peradaban Islam yang dikenal sebagai Golden Age pernah terjadi pada masa kepemimpinan Khalifah Harun al-Rasyid di Baghdad. Saat itu lahir berbagai tokoh besar dan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar kemajuan dunia modern.
Di masa itu, menurutnya, banyak lahir ilmuwan besar seperti bapak ilmu matematika Al-Khawarizmi, bapak kedokteran Ibnu Sina, filsuf besar Al-Farabi, hingga penulis ulung syarah karya Aristoteles, Ibnu Rusydi.
Ia berharap, MTQ Internasional bisa menjadi awal untuk melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim seperti era keemasan tersebut. "Jadi kita sudah pernah mendapatkan Predikat Golden Age masa-masa di selama ketika di Baghdad," kata Nasaruddin.