Senin 29 Sep 2025 16:01 WIB

Saudi akan Dirikan Museum Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci

Proyek ini bertujuan untuk menciptakan referensi pengetahuan komprehensif.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil/Republika
Jamaah haji sedang melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram pada musim haji 1440 H / 2019 M (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Komite Pengawas Tinggi proyek "Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci" membahas rencana pembangunan museum permanen yang didedikasikan untuk sejarah haji dan Dua Masjid Suci. Pertemuan tersebut dipimpin penasihat khusus Wali Dua Masjid Suci sekaligus Ketua dewan Yayasan Raja Abdulaziz untuk Penelitian dan Arsip (Darah), Pangeran Faisal bin Salman.

Dilansir dari Saudigazette, Senin (29/9/2025), proyek ini bertujuan untuk menciptakan referensi pengetahuan komprehensif yang mendokumentasikan sejarah Dua Masjid Suci dan ibadah haji dan umrah lintas zaman, sekaligus mencatat transformasi besar dalam pelayanannya. 

Baca Juga

Inisiatif ini pun didukung oleh Raja Salman dan dukungan berkelanjutan dari Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman.

Rencana ini awalnya disusun sebagai ensiklopedia akademis dengan judul “Ensiklopedia Haji dan Dua Masjid Suci". Sejak itu kemudian berkembang menjadi inisiatif nasional perintis yang dikelola oleh Yayasan Raja Abdulaziz untuk Penelitian dan Arsip bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah melalui Program Layanan Tamu Allah.

Agenda komite tersebut mencakup pengumuman forum “Peristiwa Bersejarah dalam Biografi Nabi: Perspektif tentang Penelitian dan Dokumentasi”, yang akan diadakan di Madinah bersamaan dengan Forum Umrah.

Para anggota juga meninjau pembaruan pada Forum Sejarah Haji dan Dua Masjid Suci, persiapan untuk pameran dengan tema yang sama, dan kemajuan pada proyek yang lebih luas.

Komite tersebut mencakup ulama dan pejabat terkemuka seperti Imam dan Khatib Masjidil Haram Syekh Saleh bin Humaid, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammed Al-Issa, serta Menteri Haji dan Umrah dan kepala Program Layanan Tamu Allah, Tawfiq Al-Rabiah. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement