Jumat 05 Sep 2025 15:55 WIB

Akhlak Nabi adalah Alquran, Begini Penjelasannya

Ummul mukminin 'Aisyah menyatakan, akhlak Rasulullah SAW adalah Alquran.

Ilustrasi Rasulullah SAW
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pribadi Rasulullah Muhammad SAW merangkum banyak akhlak mulia. Ibnu Qayyim menyatakan, Nabi SAW memadukan takwa kepada Allah dan sifat-sifat luhur.

Ketakwaan dapat memperbaiki hubungan antara seorang hamba dan Allah Ta'ala. Adapun akhlak mulia dapat memperbaiki hubungannya dengan sesama makhluk. Jadi, takwa kepada Allah SWT akan melahirkan cinta seseorang kepada-Nya, sedangkan akhlak yang baik dapat menarik cinta manusia kepada diri insan tersebut.

Baca Juga

Hisyam bin Amir pernah bertanya kepada ummul mukminin 'Aisyah tentang akhlak Rasulullah SAW. Putri Abu Bakar ash-Shiddiq itu menjawab, "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran" (HR Muslim).

Sungguh, jawaban 'Aisyah ini singkat, tetapi sarat makna. Ia menyifati Rasulullah SAW dengan satu sifat yang dapat mewakili seluruh sifat yang ada. Memang tepat, akhlak Nabi SAW adalah Alquran.

Allah SWT berfirman, yang artinya, "...Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus..." (QS al-Israa': 9).

"(Yang) memberi petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus..." (QS al-Jinn: 2).

Akhlak Nabi SAW adalah Alquran--kitab suci yang disifati dengan firman Allah, "...tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS al-Baqarah: 2).

Pada masa permulaan dakwah Islam, Nabi Muhammad SAW tidak hanya membangun sisi tauhid, tetapi juga membangun sendi dan pilar akhlak mulia. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sungguh, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia" (HR Baihaqi dan Al-Hakim).

Anas berkata, "Sungguh, Rasulullah SAW benar-benar manusia dengan akhlak paling mulia" (HR Bukhari-Muslim).

Anas juga berkata, "Selama 10 tahun aku berkhidmat kepada beliau (Rasulullah), aku tidak pernah mendengar beliau mengucapkan kata "Ah" (untuk mengeluh), sebagaimana beliau tidak pernah mempertanyakan apa yang kau kerjakan, 'Mengapa kamu mengerjakan ini? atau 'Bukankah seharusnya kamu mengerjakan seperti ini?" (HR Bukhari-Muslim).

Dalam ajaran Islam, setiap Muslim dianjurkan untuk memiliki dan menerapkan akhlak yang terpuji. “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya,” begitu pesan Rasulullah SAW.

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab, al-khuluq, yang berarti ‘tingkah laku’ atau ‘perangai'. Secara istilah, akhlak merupakan tingkah laku seseorang yang didorong kehendak untuk berbuat baik.

Islam menempatkan akhlak dalam posisi yang penting. Bahkan, sosok mulia yang membawa risalah tersebut, Nabi Muhammad SAW, menegaskan hal itu. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement