REPUBLIKA.CO.ID, Dalam kehidupan modern, ujian tidak selalu datang dalam bentuk penderitaan atau kesusahan. Justru sering kali, manusia diuji dengan harta dan kekuasaan. Harta bisa menjadi fitnah (ujian) yang membuat manusia lalai, sementara kekuasaan bisa menyeret seseorang pada kezaliman.
Karena itu, Islam mengajarkan doa-doa yang memohon perlindungan dari fitnah dunia, termasuk harta dan kezaliman. Salah satu doa yang diajarkan dalam Alquran terdapat dalam Surat Yunus ayat 85-86. Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Musa dan para pengikutnya ketika berhadapan dengan kezaliman Fir’aun. Allah SWT berfirman:
فَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ. وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: "Mereka pun berkata, “Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim. Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir.” (QS Yunus [10]:85-86)
Dalam Tafsir Tahlili Alquran Kemenag dijelaskan, dalam ayat ini orang-orang yang beriman lagi taat ketika mendengar seruan Musa, mereka segera menyambutnya dengan penuh ketaatan, bahkan mereka hanya bertawakal kepada Allah.
Mereka menyadari bahwa kemenangan dan kebahagiaan yang dijanjikan Tuhan kepada orang-orang yang beriman tergantung kepada iman, amal, dan tawakal mereka.
Kemudian sesudah tawakal, mereka berdoa kepada Allah agar memelihara mereka dari kejahatan orang-orang yang zalim serta melindungi mereka dari upaya orang-orang yang ingin memalingkan mereka dari agama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika