Rabu 27 Aug 2025 00:00 WIB

Reaksi Keras China atas Dibunuhnya Jurnalis dan Tenaga Medis oleh Israel

Jumlah jurnalis yang dibunuh Israel terus mengalami peningkatan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kamera milik jurnalis lepas Mariam Dagga, yang bekerja untuk Associated Press dan media lainnya selama perang Gaza. Mariam Dagga merupakan salah satu jurnalis yang gugur pada Senin (25/8/2025) dalam serangan Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Foto: Family Handout via AP
Kamera milik jurnalis lepas Mariam Dagga, yang bekerja untuk Associated Press dan media lainnya selama perang Gaza. Mariam Dagga merupakan salah satu jurnalis yang gugur pada Senin (25/8/2025) dalam serangan Israel di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Kementerian Luar Negeri China, Selasa (26/8/2025),  menyatakan terkejut atas serangan Israel terhadap rumah sakit (RS) di Gaza. Di mana serangan ini membunuh lima jurnalis di antara 20 orang yang dibunuh Israel.

“Kami terkejut dan mengecam fakta bahwa tenaga medis dan jurnalis kehilangan nyawa dalam konflik (genosida yang dilakukan) ini,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China, Guo Jiakun saat ditanya tentang serangan tersebut.

Baca Juga

“Kami menyampaikan belasungkawa kepada korban dan simpati kepada keluarga mereka,” ujar Guo, dikutip dari laman TRT Global, Selasa (26/8/2025).

Jumlah jurnalis yang wafat akibat serangan Israel di Gaza, Palestina meningkat menjadi 246 orang.

Seorang jurnalis Palestina lainnya wafat ditembak oleh pasukan Israel yang sedang menjajah Gaza, sehingga jumlah korban wafat sejak Oktober 2023 meningkat menjadi 246 orang jurnalis, menurut otoritas setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement