Senin 11 Aug 2025 17:47 WIB

Detik-Detik Meninggalnya Abu Darda

Abu Darda memohon ampunan Allah.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Di penghujung hayatnya, Abu Darda didatangi oleh para sahabatnya. Mereka bertanya, "Sakit apa yang kau rasakan?"

"Dosa-dosaku!" jawab Abu Darda.

Baca Juga

"Apa yang Anda inginkan?" tanya para sahabat.

"Ampunan Tuhanku!" jawab Abu Darda.

Kemudian, dia berkata kepada orang-orang yang hadir.

"Ulangkanlah kepadaku kalimat Laa Ilaaha illallah. Muhammad Rasulullah."

Abu Darda ssnantiasa membaca kalimat tersebut berulang-ulang hingga nafasnya yang terakhir.

Setelah Abu Darda meninggal, Auf bin Malim Al Asyjaiy bermimpi. Dia melihat dalam mimpinya sebuah padang rumput yang luas menghijau. Maka mengambanglah bau harum semerbak dan muncul suatu bayangan berupa kubah besar dari kulit.

Sekitar kubah berbaring hewan ternak yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Dia bertanya, "Milik siapa ini?"

Jawab, "Milik Abdurrahman bin Auf."

Abdurrahman muncul dari dalam kubah. Dia berkata kepada Auf bin Malik.

"Hai Ibnu Malik, inilah karunia Allah kepada kita berkat Alquran. Seandainya engkau mengawasi jalan ini, engkau akan melihat suatu pemandangan yang belum pernah engkau saksikan dan mendengar sesuatu yang belum pernah engkau dengar, dan tidak pernah terlintas dalam pikiranmu."

Tanya Auf bin Malik, "Untuk siapa ini semua, hai Abu Muhammad?

Jawab, "Disediakan Allah Ta'ala untuk Abu Darda, karena dia telah menolak dunia dengan mudah dan lapang dada.

Diketahui, Abu Darda, dikenal sebagai sahabat Nabi yang zuhud. Dia tidak gila jabatan. Bahkan, dia hanya berdagang sekadar memenuhi kebutuhan pokok hidupnya saja. Dia lebih memilih meninggalkan perdagangannya ketimbang ketinggalan sholat berjamaah di masjid.

Sumber:

Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah SAW/DR Abdurrahman Rafat Basya/UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement