REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Saat menjadi hakim di Damaskus, Suriah, Abu Darda Radiyallahu Anhu, salah seorang sahabat Nabi pernah berjumpa dengan kejadian memilukan di tengah masyarakat. Dikisahkan, dia melihat masyarakat main hakim sendiri kepada seorang pria dengan mengeroyok, mencaci, dan memukuli.
"Apa yang terjadi?" ujar Abu Darda.
"Orang ini jatuh ke dalam dosa besar!" jawab masyarakat.
Abu Darda berkata, "Seandainya dia jatuh ke dalam sumur, tidakkah kalian keluarkan dia dari sumur itu?"
Masyarakat menjawab, "Tentu!"
Kata Abu Darda, "Karena itu janganlah kalian caci maki dia, dan jangan pula kalian pukuli. Tetapi berilah dia pengajaran dan sadarkan dia. Bersyukurlah kalian kepada Allah yang senantiasa memaafkan kalian dari dosanya."
Masyarakat bertanya, "Apakah Anda tidak membencinya?"
"Sesungguhnya saya membenci perbuatannya. Apabila dia telah menghentikan perbuatannya yang berdosa itu, maka dia adalah saudara saya," jawab Abu Darda.
Akhirnya, orang yang terjerumus dalam dosa itu bertaubat. Masyarakat yang menghakimi dia pun menyadari perbuatannya.
Abu Darda adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad. Dia masuk Islam pada periode Madinah dan tepatnya setelah perang Badar. Di masa Umar bin Khattab menjadi khalifah, dia diangkat menjadi hakim di Negeri Syam.
Sumber:
Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah SAW/DR Abdurrahman Rafat Basya/UIN Maulana Malik Ibrahim Malang