Senin 28 Jul 2025 10:58 WIB

Surat Dokter Spesialis di Gaza untuk Dunia: Kami Berjuang Menahan Kematian

Dokter Aamal setiap hari bertugas untuk ribuan pasien yang menjadi korban genosida.

Warga Palestina mendonorkan darahnya di Rumah Sakit Nasser di kamp Khan Yunis,  Jalur Gaza Selatan, 11 Juni 2024. Rumah sakit Tersebut kekurangan unit darah untuk pasien
Foto: EPAEPA-EFE/HAITHAM IMAD
Warga Palestina mendonorkan darahnya di Rumah Sakit Nasser di kamp Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan, 11 Juni 2024. Rumah sakit Tersebut kekurangan unit darah untuk pasien

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang dokter spesialis jantung yang bertugas di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza, menitipkan suratnya kepada dokter relawan asal Indonesia untuk disampaikan kepada dunia. 

Dr Aamal Al Heela, nama dokter tersebut, bertugas setiap hari untuk ribuan pasien yang menjadi korban genosida. Berikut isi suratnya yang sudah ditranslasikan ke dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga

Sekarang sudah lewat tengah malam, dan saya, Dr. Aamal, masih berada di Rumah Sakit Nasser, di tengah bencana medis dan kemanusiaan dalam arti sebenarnya.

Situasinya di luar kendali. Unit gawat darurat penuh, bangsal penuh, bahkan lantai pun sudah tidak muat lagi untuk para korban.

Lukanya parah. Pasien memenuhi ruangan, darah dan erangan terdengar di setiap sudut. Kami tidak lagi bekerja di rumah sakit. Kami berjuang setiap hari untuk menahan kematian dengan tangan hampir kosong. Kami bertarung dengan kain kasa, perban, dan sisa-sisa hati kami.

Ini adalah seruan darurat kepada dunia:

Gaza berdarah… Sejatinya berdarah. Yang tersisa dari tim medis tidak memiliki apa-apa, kecuali nyawa mereka.

Tolong bantu kami…

Selamatkan apa yang masih bisa diselamatkan.

Sebarkan suara kami… Sebelum kami menjadi angka baru dalam daftar para syuhada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement