REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 di Jembrana, Bali mengajarkan toleransi terhadap murid-muridnya melalui pementasan wayang dari bahan kardus saat Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama).
"Indonesia kaya akan budaya termasuk wayang. Dari zaman dulu wayang memiliki banyak fungsi termasuk untuk menyampaikan pesan kepada publik," kata Kepala MIN 4 Jembrana Sumarwan di Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu.
Dia mengatakan Matsama yang diikuti seluruh murid termasuk murid baru, merupakan momentum yang tepat untuk mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi.
Khaerul Umam Al Maududy, guru yang menggagas, membuat serta menjadi dalang pementasan wayang bertema toleransi ini mengatakan, dirinya membuat wayang dengan sosok dan karakter modern.
"Tentu tidak sama dengan wayang yang sudah dikenal yang berbahan kulit dengan tokoh-tokoh dari epos Mahabharata atau Ramayana. Wayang untuk murid ini berbahan kardus dengan sosok dan figur modern," katanya.
Menurut guru yang sejumlah karya komik dan cerita anaknya diterbitkan menjadi buku ini, wayang hanyalah sarana untuk menarik dan menyampaikan pesan-pesan moral kepada murid.
Cerita yang dia angkat juga sederhana, yaitu kisah dua sahabat berbeda suku dan agama yang saling menghargai, membantu dan bertoleransi.
Salah satu yang dia sampaikan adalah budaya "ngejot" di Bali, yaitu dengan saling mengantar makanan saat hari raya masing-masing.
"Budaya ngejot sekarang sudah mulai luntur. Padahal itu ikatan toleransi yang kuat dengan prinsip saling menghargai," katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Islam, Kantor Kementerian Agama Jembrana Hendra Sidratul Azis Islam mengatakan modernisme beragama memang menjadi salah satu program Kementerian Agama untuk murid madrasah.
Secara formal, kata dia, prilaku toleransi serta saling menghargai dalam konteks hubungan antar manusia, masuk dalam bingkai Kurikulum Berbasis Cinta kementerian tersebut.
"Bapak Menteri Agama memerintahkan seluruh madrasah menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta dalam prilaku guru dan murid, yang di dalamnya juga mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan terhadap sesama," katanya.