Senin 10 Nov 2025 19:30 WIB

Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Ini Sikap Pimpinan Pesantren dan Tokoh Ormas

Pengasuh Pesantren Buntet dan Din Syamsuddin untuk gelar pahlawalan Soeharto.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Plakat gelar pahlawan nasional terlihat saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Plakat gelar pahlawan nasional terlihat saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, dalam upacara kenegaraan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025).

Penganugerahan tersebut ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025. Soeharto menjadi satu dari sepuluh tokoh yang menerima gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan bangsa terhadap jasa Soeharto dalam membangun fondasi Indonesia modern.

Menurutnya, stabilitas dan arah pembangunan nasional pada era awal pasca-kemerdekaan tidak terlepas dari peran yang dimainkan Soeharto.

“Negara ini berdiri kokoh karena perjuangan banyak tokoh besar, dan Pak Harto adalah salah satunya. Kita menghormati jasa-jasa beliau dalam menjaga stabilitas dan pembangunan nasional,” ujar Prabowo.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, penetapan gelar tersebut didasarkan pada kajian panjang terhadap rekam jejak Soeharto, mulai dari masa perjuangan kemerdekaan hingga kepemimpinannya selama tiga dekade.

Menurutnya, Soeharto adalah sosok yang berjasa besar, terutama dalam menjaga keutuhan NKRI dan mendorong kemajuan ekonomi nasional. 

"Bapak Presiden memberikan gelar ini sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh pendahulu yang memiliki peran penting dalam sejarah bangsa,” kata Prasetyo di Istana Negara.

photo
Sejumlah orang menggelar unjuk rasa menolak pemberian gelar pahlawan kepada mantan Presiden Soeharto di depan Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Senin (10/11/2025). Para pengunjuk rasa menilai Soeharto tidak layak menerima gelar tersebut karena dianggap memiliki catatan pelanggaran hak asasi manusia serta praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) selama 32 tahun masa kepemimpinannya. - (Republika/Prayogi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement