REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tenggara menggelar Festival Seni Budaya Islam (FSBI) guna mendorong pelestarian budaya dan kreativitas dalam bingkai nilai keislaman di wilayah Bumi Anoa.
"Festival Seni Budaya Islam 2025 adalah kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya Islam, serta mempererat persatuan umat," kata Kepala Kanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh saat membuka kegiatan di Kendari, Senin.
Saleh menjelaskan kegiatan tersebut bukan hanya menampilkan ekspresi budaya Islami, tetapi juga merupakan wadah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah di tengah masyarakat yang majemuk.
"Kami ingin menegaskan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, menghargai budaya lokal dan mendorong kreativitas dalam bingkai nilai-nilai keislaman," ujarnya.
Ia menyebutkan kearifan lokal yang dibingkai dengan nilai-nilai Islam akan melahirkan harmoni dan kekuatan dalam membangun peradaban.
Selain itu, FSBI ini juga menjadi media yang sangat strategis untuk menginternalisasi moderasi beragama di tengah masyarakat.
"Seni dan budaya adalah bahasa universal yang mampu menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan cara yang indah dan damai," katanya.
Saleh menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia, peserta dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan FSBI tersebut.
"Kepada para peserta, saya ucapkan selamat berkompetisi dan berkreasi, jadikan ajang ini sebagai ruang untuk mengekspresikan nilai-nilai Islam yang Rahmatan Lil Alamin dalam ragam seni dan budaya yang membangun," cakapnya.