REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaca Alquran dianjurkan pada setiap waktu dan dalam keadaan suci. Namun, momen terbaik untuk membaca kitab suci tersebut, antara lain, adalah pada subuh hari.
Hal ini dianjurkan antara lain oleh Syekh Dr Aidh bin Abdullah al-Qarni, seperti dikutip dalam buku berjudul Durus al-Syaikh Aidh al-Qarni.
Nabi Muhammad SAW pernah mengungkapkan, shalat subuh adalah salah satu ibadah yang disaksikan oleh para malaikat. Rasulullah SAW bersabda, "Dan para malaikat malam dan para malaikat siang akan berkumpul dalam shalat subuh" (HR Bukhari dari jalur Abu Hurairah).
Karena itu pula, Nabi SAW sangat berharap agar umatnya memperpanjang bacaan Alquran pada waktu subuh. Dengan demikian, bacaan ayat-ayat suci dapat disaksikan oleh para malaikat.
Ingatlah akan firman Allah SWT.
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوۡكِ الشَّمۡسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيۡلِ وَقُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِؕ اِنَّ قُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُوۡدًا
Artinya, "Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)" (QS al-Isra: 78).
Muhammad al-Muqoddam dalam kitabnya yang berjudul Limaadza Nusholli memberikan catatan atas ayat tersebut. Menurut dia, yang dimaksud "Qur'an al-fajri" adalah ayat Alquran yang dibaca pada waktu shalat subuh.