Kamis 26 Jun 2025 16:21 WIB

Nama 10 Tahun Pertama Dalam Penanggalan Hijriah

Penamaan ini berkaitan erat dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

ILUSTRASI Penanggalan Islam atau Hijriah berdasar peredaran bulan terhadap bumi
Foto: AP Photo/Petros Karadjias
ILUSTRASI Penanggalan Islam atau Hijriah berdasar peredaran bulan terhadap bumi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baik sebelum maupun ketika Islam mulai berkembang, bangsa Arab tidak terbiasa menamakan tahun dengan angka. Untuk menyebut suatu tahun, mereka lebih suka mengaitkannya dengan peristiwa historis tertentu yang terjadi dalam rentang 12 bulan. Misalnya, tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut sebagai “Tahun Gajah” karena pada saat itu Ka’bah menjadi target serangan pasukan gajah dari Yaman. 

Contoh berikutnya, tahun wafatnya paman Rasulullah SAW, Abu Thalib, dan istrinya, Ummul Mukminin Khadijah, disebut sebagai ‘Amul Huzni, ‘Tahun Duka Cita’. Kejadian itu berjarak 10 tahun sejak Nabi SAW menerima wahyu pertama atau Tahun Kenabian. Tiga tahun kemudian, beliau SAW hijrah dari tanah kelahirannya, Makkah, ke Yastrib (Madinah). Dimulailah patokan baru dalam penanggalan tradisional Arab-Muslim. 

Baca Juga

Tahun pertama sejak hijrah dinamakan sebagai Sanat al-Idzn, ‘Tahun Izin”, lantaran kala itu umat Islam di Makkah diizinkan oleh Allah berhijrah ke Madinah. Tahun kedua disebut sebagai Sanat al-Amr, ‘Tahun Perintah’, karena Allah mulai memerintahkan kaum Muslimin untuk berperang demi membela diri terhadap kaum musyrikin. Perang yang dimaksud terjadi di Badr pada 17 Ramadhan dan berakhir dengan kemenangan kubu Rasulullah SAW.

Tahun ketiga digelari Sanat at-Tamhish karena berkaitan dengan turunnya surah Ali ‘Imran ayat 141, “Waliyumahhishallahulladziina aamanuu ….” Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan, turunnya wahyu Allah itu berkenaan dengan kekalahan kaum Muslimin dalam Perang Uhud. Ayat ini memberi gambaran tentang penyaringan (tamhiish). Allah SWT menyaring orang-orang yang beriman dari kaum kafir. Maka dari itu, kaum Muslimin kembali bangkit dari duka. Sesungguhnya, Uhud bukanlah akhir perjuangan menegakkan kalimat tauhid di muka bumi. 

photo
Infografis Amalan di Bulan Muharram - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement