Rabu 03 Dec 2025 21:10 WIB

Cetuskan Inovasi Deteksi Autisme, Santri Pesantren Teknologi Majapahit Juara 1 JYCC 2025 

Tim Phoevaya mengembangkan CalmiBand.

Tim Phoevaya santri PTM menerima hadiah penghargaan peringkat I JYCC 2025.
Foto: Dok Istimewa
Tim Phoevaya santri PTM menerima hadiah penghargaan peringkat I JYCC 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-Tim Phoevaya santri Pesantren Teknologi Majapahit berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Jatim Youth Codepreneur Challenge (JYCC) 2025.

JYCC adalah kompetisi pengembangan aplikasi IT untuk solusi bisnis yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya).

Baca Juga

Tim Phoevaya terdiri dari Abhinaya Hayuning Gusti Kelas XI SMA Teknologi Majapahit, asal Jember (Project Manager), M Zaafarani Hamizan Kelas XI SMA Teknologi Majapahit, asal Surabaya (Backend Developer), dan Agha Mahya Dayuga Kelas X SMA Teknologi Majapahit, asal Malang (Frontend Developer & Desainer UI/UX).

Pada tahun ini, JYCC mencatat antusiasme tinggi dengan total 75 tim pendaftar dengan masing-masing tim terdiri dari 5 siswa dari berbagai SMA/SMK di Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, 50 tim melaju ke babak penyisihan. Final JYCC 2025 menghadirkan 15 tim terbaik dan dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Lantai 5, Kampus Ubaya Tenggilis.

Pada tahap inilah Tim Phoevaya menunjukkan performa terbaiknya melalui penilaian Live Coding, Presentasi Sistem, dan Presentasi Coding, sehingga meraih skor tertinggi 603,7.

Tim Phoevaya mengembangkan CalmiBand, sebuah gelang pintar yang dirancang untuk membantu anak autistik dengan memantau tingkat emosi dan stres secara real time.

Inovasi ini menggabungkan teknologi wearable dan pemrosesan data untuk memberikan dukungan responsif yang dapat dimanfaatkan orang tua maupun pendamping anak berkebutuhan khusus.

Solusi ini dinilai memiliki nilai sosial yang kuat serta menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat efektif untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat.

"Tentu kami sangat bersyukur santri-santri kami mampu meraih prestasi di level ini. Selain membesarkan hati kami semua, Inovasi dari santri-santri PTM diharapkan bermanfaat buat masyarakat luas," kata Pimpinan Pesantren PTM, KH Munif Attamimi, dalam keterangannya pers di Jakarta, Rabu (3/11/2025).  

Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan serta semangat para peserta.

"Mari kita jaga bersama ruang digital ini, dan mari kita terus saling belajar. Dalam urusan teknologi, yang terbaik bukanlah yang paling canggih, tetapi yang selalu mau belajar,” ujarnya.

Ketua Program Studi Sistem Informasi Ubaya, Dr. Dhiani Tresna Absari, turut memberikan pujian kepada para finalis.

“Kalian adalah calon inovator muda dengan talenta digital emas. Ini bukti bahwa umur bukan hambatan bagi Jawa Timur yang tangguh,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Ubaya siap memberikan beasiswa hingga 75 persen bagi para pemenang sebagai bentuk komitmen mencetak generasi digital yang berdampak bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Jatim, Gugi Alifrianto Wicaksono, menegaskan tujuan kegiatan ini untuk memantik kreativitas pemuda.

“Ide-ide kalian sangat luar biasa. Keluarkan kemampuan terbaik sebagai calon inovator digital Jawa Timur,” pesannya.

Keberhasilan Tim Phoevaya tidak hanya membanggakan Pesantren Teknologi Majapahit, tetapi juga membuktikan bahwa santri PTM mampu bersaing di tingkat provinsi dan menghasilkan inovasi berdampak sosial.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh santri untuk terus belajar, berkarya, dan membawa manfaat melalui teknologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement