REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuntut penyerahan diri Iran tanpa syarat, puluhan rudal Iran ditembakkan ke Israel, mencapai sasaran langsung di berbagai bagian wilayah Israel.
Sementara itu, pembantaian dan genosida Israel di Gaza terus berlanjut, dengan sebagian besar korban adalah warga Palestina yang putus asa yang sedang mencari bantuan untuk mencegah kelaparan yang sedang berlangsung.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida dengan membunuh 55.493 orang dan melukai 129.320 orang lainnya, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, dikutip dari laman Palestine Chronicle, Rabu (18/6/2025)
Media Palestine Chronicle juga melaporkan rentetan kejadian perang Iran dan Israel pada Rabu (18/6/2025) dini hari hingga waktu Subuh.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul 1:37 AM (Waktu Palestina), tentara Israel Mendeteksi Gelombang Roket Lain dari Iran.
Media Iran melaporkan, Komando Front Depan Israel mengatakan gelombang baru tembakan roket Iran terdeteksi mengarah ke Israel tengah.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul 1:37 AM (Waktu Palestina), media yang berbasisi di Iran FARS melaporkan, pasukan Iran targetkan pangkalan udara Meron di Israel Utara.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul AM (Waktu Palestina), media Israel melaporkan bahwa sirene dibunyikan di wilayah Laut Mati karena kekhawatiran adanya penyusupan drone.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul 2:34 AM (Waktu Palestina), Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa Kedutaan Besarnya di Yerusalem akan ditutup mulai hari Rabu hingga Jumat.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul 2:34 AM (Waktu Palestina), media Iran melapokan, pertahanan udara Iran menghadapi target-target Israel di wilayah udara kota Mashhad. Suara Ledakan Terdengar di Kawasan Pirouzi, Sabalan, dan Sayyad di Teheran, Iran.
Rabu, 18 Juni 2025 pukul 2:35 AM (Waktu Palestina), Garda Revolusi Iran telah mengeluarkan peringatan kepada warga Israel, mendesak mereka untuk mengevakuasi wilayah Neve Tzedek di Tel Aviv. Hal ini terjadi setelah Israel mengeluarkan peringatan kepada warga Iran untuk mengevakuasi Lapangan 18 di pusat kota Teheran.