Selasa 17 Jun 2025 13:04 WIB

NGO Muslim di Indonesia Berperan dalam Diplomasi dan Solidaritas Internasional

Salah satu tantangan besar adalah minimnya dukungan struktural dan akses.

PertemuanKetua BKSAP, Dr. Mardani Ali Sera dengan amalsholeh.com
Foto: Dok Republika
PertemuanKetua BKSAP, Dr. Mardani Ali Sera dengan amalsholeh.com

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran organisasi non-pemerintah (NGO) Muslim Indonesia dalam isu-isu global semakin mendesak untuk ditingkatkan. Di tengah dinamika internasional yang terus berubah, keterlibatan NGO dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dibutuhkan untuk mengisi ruang-ruang diplomasi kebaikan.

Namun, kontribusi NGO Muslim Indonesia di panggung dunia masih belum seimbang jika dibandingkan dengan potensi dan jumlah penduduk Muslim di Indonesia yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa, berdasarkan data Pew Research Center 2023.

Baca Juga

Menurut laporan dari Charity Aid Foundation World Giving Index 2023, Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara paling dermawan di dunia selama enam tahun berturut-turut. Ini menunjukkan budaya gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi di masyarakat Indonesia. Meski demikian, semangat ini belum sepenuhnya terefleksi dalam representasi NGO Muslim Indonesia dalam forum-forum global atau dalam pengelolaan diplomasi kemanusiaan lintas negara.

Salah satu tantangan besar adalah minimnya dukungan struktural dan akses terhadap jaringan internasional yang solid. Banyak NGO Muslim di Indonesia yang aktif di dalam negeri, namun belum memiliki kapasitas untuk memperluas cakupan kerja hingga ke luar negeri. Dibutuhkan sinergi antara sektor publik, swasta, dan lembaga legislatif agar peran mereka dapat diperluas secara sistematis dan terarah.

Selain itu, diplomasi kemanusiaan juga tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan kebijakan yang mendukung. Diperlukan keterlibatan parlemen dan kementerian terkait untuk membuka ruang bagi NGO Muslim agar dapat memainkan peran aktif, bukan hanya sebagai pelaksana bantuan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembentukan kebijakan dan diplomasi internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement