REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Komunitas Yahudi di Isfahan, Iran, pada Senin (16/6/2025), menentang agresi militer Israel baru-baru ini yang menargetkan Iran. Mereka menyatakan kesedihan atas jatuhnya korban sipil dan menyuarakan dukungan terhadap respons dari pemerintah Iran, menurut laporan IRNA.
"Kebrutalan Zionis, yang jauh dari moralitas manusia dan telah menyebabkan sejumlah rekan senegara kita yang kita cintai menjadi martir, termasuk anak-anak yang tidak bersalah, telah menyakiti hati kita semua," bunyi pernyataan itu.
Komunitas tersebut selanjutnya menyatakan keyakinannya pada kemampuan negara Iran untuk melawan Israel: "Kami yakin bahwa Republik Islam Iran, yang bangga dan terhormat, akan memberikan tanggapan yang menghancurkan dan penuh penyesalan kepada rezim Zionis dan akan membuatnya menyesali tindakannya yang memalukan."
Minoritas yang dilindungi
Republik Islam Iran telah lama mempertahankan pengakuan formal atas komunitas Yahudi sebagai minoritas agama yang dilindungi, dengan jaminan perwakilan parlemen di Majelis Iran.
Iran juga merupakan rumah bagi populasi Yahudi terbesar di Timur Tengah di luar Israel. Pemerintah mendanai sekolah-sekolah Yahudi, sinagoge, dan pusat-pusat komunitas, dan secara konsisten mengutuk anti-Semitisme sambil membedakannya dari anti-Zionisme.
Para pemimpin Yahudi terkemuka di Iran sering menegaskan kembali bahwa kesetiaan mereka terletak pada negara mereka, bukan pada Israel. Banyak orang Yahudi Iran secara terbuka mengkritik kebijakan Israel tanpa takut akan penganiayaan.
