REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Kepala Badan Penyelenggara Ibadah Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan komitmennya untuk terus mengkritisi penyelenggaraan ibadah haji yang dinilainya masih bermasalah. Dia mengaku tidak gentar meski mendapat tekanan dari berbagai pihak yang merasa terusik oleh kritik dan upayanya membenahi tata kelola haji.
“Banyak pihak mengingatkan saya, jangan terlalu kenceng-kenceng koreksi masalah haji, banyak status quo yang kuat kepanasan, dan bisa melakukan fight back,” ujar Dahnil dikutip dari Instagram pribadinya, Jumat (13/6/2025).
Meski demikian, Dahnil menegaskan bahwa dirinya tak akan mundur dari upaya perbaikan. “Saya lahir dari tradisi gerakan yang panjang, termasuk tradisi perlawanan. Baik ketika mahasiswa, memimpin organisasi besar, menjadi Oposisi bersama Pak @prabowo dan saat ini diminta Presiden @prabowo untuk jangan ragu lawan kartel yang menghambat perbaikan dalam pemerintahan yang beliau pimpin,” tulis Dahnil.
Menurut Dahnil, Presiden Prabowo telah memberikan mandat yang jelas untuk membenahi penyelenggaraan ibadah haji agar lebih baik dan bersih dari praktik-praktik yang tidak sehat. Karena itu, dia berkomitmen melanjutkan langkah korektif meskipun ada risiko politis yang harus dihadapi.
“InsyaAllah saya tetap maju, apa pun konsekuensinya. Dan, Pengelolaan Haji yang diamanahkan Presiden harus lebih baik tahun depan serta bersih pengelolaannya,” kata Dahnil.
Diketahui, penyelenggaraan Haji 2025 tengah menuai kritik dari sejumlah pihak akibat sejumlah persoalan teknis dan layanan yang dinilai belum optimal. Desakan untuk evaluasi menyeluruh pun terus disuarakan oleh publik maupun pemangku kepentingan di bidang keagamaan.
Lihat postingan ini di Instagram