Selasa 10 Jun 2025 20:43 WIB

Kuota Haji Indonesia 2026 Terancam Dipangkas 50 Persen

Evaluasi haji 2025 jadi dasar rencana pemangkasan kuota.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) KH Mochamad Irfan Yusuf saat ditemui Republika di kantornya di Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) KH Mochamad Irfan Yusuf saat ditemui Republika di kantornya di Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi mewacanakan pemangkasan kuota haji Indonesia hingga 50 persen pada musim haji 2026. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) usai melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah, Selasa (10/6/2025).

Menurut Gus Irfan, hingga saat ini kuota resmi haji untuk Indonesia tahun depan belum ditetapkan. Biasanya, kuota diumumkan segera setelah musim haji berakhir. Namun, sejumlah dinamika dalam pelaksanaan haji 2025 membuat penetapan kuota tahun depan masih dalam tahap evaluasi.

Baca Juga

“Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Kami sedang melakukan negosiasi, karena manajemen haji tahun depan akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji,” ujar Gus Irfan dalam siaran persnya, Selasa.

Dia menjelaskan peralihan manajemen ini akan diikuti dengan penerapan sistem baru yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan, khususnya dalam aspek pelayanan dan keselamatan jamaah. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Arab Saudi juga menyoroti persoalan transparansi data kesehatan jamaah asal Indonesia.

Salah satu perhatian utama adalah meningkatnya jumlah jamaah wafat yang diduga tidak dalam kondisi sehat saat berangkat.

“Ada yang meninggal bahkan saat masih di pesawat. Why do you bring people to death here?” ucap perwakilan Kementerian Haji Saudi dalam diskusi tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement