REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah menunaikan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, jamaah haji Indonesia dijadwalkan mulai kembali ke Tanah Air pada pekan kedua bulan ini. Proses pemulangan ini akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kelompok terbang (kloter) masing-masing.
Menurut Kementerian Agama (Kemenag), pemulangan jamaah haji ke Indonesia tahun ini dimulai pada 11 Juni 2025 dan berlangsung hingga 11 Juli 2025. Proses kepulangan dilakukan dalam dua gelombang, sama seperti saat keberangkatan.
Pemulangan Jamaah Haji Gelombang I (11-25 Juni 2025/15-29 Dzulhijjah 1446)
Jamaah yang tergabung dalam gelombang pertama akan pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Kloter-kloter awal dari berbagai embarkasi seperti Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Surabaya (SUB), dan lainnya termasuk dalam gelombang ini. Kepulangan dilakukan bertahap setiap hari, dengan rata-rata 15–20 kloter per hari.

Pemulangan Jamaah Haji Gelombang II (26 Juni-10 Juli 2025/1-15 Muharram 1447)
Jamaah yang tergabung dalam gelombang kedua ini akan pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Mereka adalah jamaah yang setelah puncak haji berziarah ke Masjid Nabawi. Gelombang ini biasanya terdiri dari kloter-kloter terakhir dari semua embarkasi.
Proses pemulangan jamaah haji sendiri dilakukan oleh maskapai yang sama dengan saat keberangkatan, yakni Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudia Airlines. Setiap kloter akan mendapat jadwal penerbangan tersendiri, dan informasi tersebut akan disampaikan oleh petugas haji di masing-masing sektor.
Pemerintah melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mengupayakan pelayanan terbaik hingga seluruh jamaah kembali ke Tanah Air dengan selamat. Kedatangan jamaah haji gelombang kedua di Indonesia berakhir pada 11 Juli 2025 / 17 Muharram 1447.