REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Umat Islam di Tanah Suci sebentar lagi akan melaksanakan rangkaian puncak ibadah haji, di antaranya melakukan wukuf di padang Arafah. Umat Islam di seluruh dunia juga akan menyambut Idul Adha atau Idul Qurban 1446 Hijriyah.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah, KH Masyhuril Khamis menerangkan bagaimana memaknai puncak ibadah haji dan hari raya qurban. Puncak haji itu di padang Arafah, semua jamaah haji berpakaian putih mengenakan ihram.
"Artinya mengingatkan kita bahwa kita lahir disambut dengan pakaian putih, maknanya seorang bayi itu bersih, fitrah dan ternyata kita pun wafat berpakaian putih, tentu di maknakan agar kita tinggalkan dunia juga dengan keadaan bersih," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Rabu (4/6/2025)
Kiai Masyhuril mengatakan, saat di padang Arafah semua manusia sama di hadapan Allah SWT, Kecuali yang membedakannya adalah takwa. Karenanya di momen puncak haji ini semestinya umat Islam kembali meningkatkan takwa dan bersihkan hidup dari dosa dan maksiat.
"Sehingga dengan nilai haji mabrur ini dapat menjadi duta akhlak bangsa di negeri ini," ujarnya.
Di momen Idul Adha, Kiai Masyhuril juga mengatakan, semangat pengorbanan harus menjadi kultur bangsa Indonesia. Maka di momen hari raya qurban, umat Islam semestinya meningkatkan kepedulian dan keberpihakan untuk kemajuan bangsa dan agama.
"Untuk jamaah haji di Tanah Suci kita berdoa agar senantiasa menjaga stamina, menjaga kesehatan dan ikuti himbauan penyelenggara haji terutama dalam proses puncak ibadah haji di Arafah, Muzdaifah dan Mina," kata Kiai Masyhuril.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan pelaksanaan wukuf di Arafah jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Sementara, di Indonesia, Hari Raya Idul Adha 1446 H/ 2025 M pada 10 Dzulhijah bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025.
