REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memilih hewan kurban yang sehat adalah aspek krusial dalam pelaksanaan ibadah kurban. Selain memenuhi syariat, hewan yang sehat memastikan daging kurban layak dan aman untuk dikonsumsi, serta terhindar dari penyebaran penyakit. Oleh karena itu, penting bagi setiap pekurban untuk memahami ciri-ciri umum hewan yang sehat.
Praktisi penyembelihan dan dokter hewan dari Amanah Veterinary Services, Sugeng Dwi Hastono, mengatakan ciri umum hewan sehat untuk kurban dari segi postur tubuh adalah tegap, berdiri kokoh, gemuk, dan padat berisi. Selain itu, matanya jernih, tidak berlendir atau air mata, tidak ada tahi mata.
"Kulit hewan kurbannya bersih tidak ada luka atau koreng atau keropeng, dan rambutnya atau bulunya bersih, mengilap serta tidak mudah rontok," kata Sugeng saat pelatihan dan webinar Eco-Qurban: Penyelenggaraan Pelatihan Penanganan dan Penyembelihan Hewan Kurban Ramah Lingkungan yang digelar PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) pada Sabtu (24/5/2025).
Pastikan juga bokong hewan kurban sehat, bersih, dan tidak ada bekas kotoran menempel. Bagian moncong hewan kurban saat diraba terasa basah dan dingin. Nafsu makan dan minum baik. Jalannya tegak dan tidak pincang, tanduknya sempurna (jika bertanduk), dan testisnya lengkap dan sempurna.
Sugeng juga berpesan agar masyarakat memperhatikan proses pengulitan dan penanganan daging hewan kurban dipastikan higienis. Penanganan jeroan hewan kurban juga harus higienis dan ramah lingkungan. Kemudian pada bagian akhir, pengemasan daging kurban harus dipastikan higienis dan ramah lingkungan, misalnya menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan.
Direktur BCA Syariah, Ina Widjaja, mengatakan ibadah kurban punya makna yang lebih dalam dari ketaatan spiritual. Ibadah tersebut merupakan wujud nyata dari kepedulian Muslim terhadap masyarakat.
"Lebih dari itu, eco-qurban atau kurban ramah lingkungan sangat sejalan dengan nilai-nilai berkelanjutan yang memperhatikan keselarasan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola," kata Ina.
Dalam kegiatan pelatihan eco-qurban tersebut, peserta mendapatkan pemahaman mengenai syariat dan fikih penyelenggaraan ibadah kurban serta bagaimana penanganan dan penyembelihan hewan kurban yang ramah lingkungan. Melalui pelatihan eco-qurban, Ina menyampaikan bahwa BCA Syariah mengajak masyarakat untuk melaksanakan kurban tanpa penggunaan plastik sekali pakai.
"BCA Syariah juga mengajak masyarakat memastikan pengelolaan limbah pemotongan hewan kurban tidak mencemari lingkungan," ujarnya.
Dalam pelatihan eco-qurban disampaikan juga cara menangani hasil sembelihan dengan memperhatikan aspek higienitas dan sanitasi sehingga menghasilkan hasil kurban dengan kualitas baik. “Kami berharap pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan pemahamanan dan keahlian penyembelihan kurban bagi pengurus masjid yang telah menjadi mitra BCA Syariah dan masyarakat umum," ujar Ina.
Ia mengatakan, dengan pelaksanaan kurban yang baik, higienis, serta ramah lingkungan, ibadah kurban diharap bisa menjadi lebih bermakna dan membawa keberkahan bagi masyarakat dan lingkungan. BCA Syariah berkolaborasi dengan Pusat Kajian Science Halal (HSC) IPB University dalam menggelar webinar Eco-Qurban: Penyelenggaraan Pelatihan Penanganan dan Penyembelihan Hewan Kurban Ramah Lingkungan.
Ada dua narasumber ahli dihadirkan yakni KH Salahuddin El Ayyubi sebagai Anggota Lembaga Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dosen Ekonomi Syariah IPB, dan Sugeng Dwi Hastono sebagai praktisi penyembelihan dan dokter hewan Amanah Veterinary Services. Kegiatan tersebut dibuka oleh sambutan dari Ketua Dewan Pengawas Syariah BCA Syariah Prof Fathurrahman Djamil dan Ketua HSC IPB University Prof Khaswar Syamsu. Pelatihan diikuti lebih dari 150 peserta yang terdiri dari pengurus masjid serta masyarakat umum yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Webinar eco-qurban merupakan salah satu bentuk komitmen BCA Syariah dalam meningkatkan literasi masyarakat dan memperhatikan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional perusahaan. Kegiatan Webinar Eco-Qurban juga selaras dengan sustainable development goals (SDGs) khususnya mengenai kehidupan sehat dan sejahtera, konsumsi serta produksi yang bertanggung jawab dan mengurangi sampah. BCA Syariah berharap pelatihan tersebut menjadi sarana untuk memperkuat pemahaman pentingnya, memperhatikan kelestarian lingkungan dan mewujudkan kemaslahatan sosial serta ekologis.
