Rabu 21 May 2025 15:19 WIB

KUPI Tetapkan Mei Sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia lahir untuk memperkuat suara keadilan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mendeklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia di Masjid Puser Bumi, Gunung Jati, Cirebon, Ahad (18/5/2025).
Foto: Dok. Republika
Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mendeklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia di Masjid Puser Bumi, Gunung Jati, Cirebon, Ahad (18/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dari berbagai daerah secara resmi mendeklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia. Deklarasi ini digelar di Masjid Puser Bumi, Gunung Jati, Cirebon, Ahad (18/5/2025).

Deklarasi tersebut menjadi bagian dari ikhtiar spiritual, sosial, dan kultural untuk memperkuat peran ulama perempuan dalam membela kehidupan, mewariskan ilmu, serta merawat keberpihakan terhadap kelompok yang dilemahkan oleh struktur sosial dan politik.

Baca Juga

Di tengah situasi bangsa yang ditandai meningkatnya kekerasan terhadap perempuan, krisis hukum dan demokrasi, serta penderitaan global seperti yang dialami rakyat Palestina, deklarasi ini menjadi wujud kehadiran ulama perempuan yang berpihak pada keadilan dan kebenaran.

Selain itu, ulama perempuan berperan sebagai penjaga nurani publik—bersuara melalui ilmu, berjuang melalui pengabdian kepada kelompok rentan, serta mewujudkan kehidupan yang bermartabat dan berkeadaban.

Ketua Majelis Dzikir dan Pikir Puser Bumi Rieke Diah Pitaloka, menekankan pentingnya meneladani para ulama perempuan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement