
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Agama melalui Daerah Kerja Madinah memastikan akan menangani jamaah yang tertinggal saat pendorongan ke Makkah. Jamaah tertinggal itu terjadi karena beragam sebab seperti paspor yang hilang dan nusuk belum dapat.
"Ya, alhamdulillah kalau untuk pendorongan semua berjalan dengan baik. Ya, meskipun kita tahu bahwa ada jamaah-jamaah yang tertinggal di Madinah pada saat keberangkatan ke Makkah," ujar Kadaker Madinah Luthfi Makiki, Jumat (16/5/2025).
Ia memastikan, tim dari daerah kerja Madinah sudah menyiapkan fasilitas hotel untuk menangani jamaah tertinggal tersebut. Tim penanganan juga telah membentuk tim khusus.
"Kita sudah membentuk tim, tim ad-hoc yang diketuai oleh Kepala Seksi PKP3JH, yaitu langsung menangani jamaah-jemaah tertinggal," katanya.
Misal, kata ia, untuk layanan jam lanjut usia (lansia) semua kebutuhan-kebutuhan seperti pampers akan dipenuhi. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) melakukan visitasi rutin kepada jamaah-jamaah yang tertinggal di pemondokan di Madinah.
Ia mengungkapkan sejumlah penyebab jamaah tertinggal. Pertama, paspornya hilang. Kedua, yang nusuknya juga masih belum dapat. "Untuk paspor kita sudah melakukan penyisiran ke seluruh syarikat," katanya
Daker Madinah juga memberdayakan tim yang ada untuk melihat pasar-pasar. Jika sudah ketemu, maka jamaah akan langsung diberangkatkan.
"Nah, terus untuk yang kartu nusuk juga kita meminta kepada tim yang ada di sini untuk mendata ulang mengenai berapa jamaah yang memang belum dapat kartu nusuknya di hotel tersebut," ujarnya.
Adapun jamaah yang memang sekiranya dokumennya tidak ditemukan, maka pihak Daker akan mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
"Ya, alhamdulillah koordinasinya dengan baik dan KJRI juga sangat membantu kami dalam proses penyelesaian ini," ujar Luthfi.
Untuk jamaah yang tertinggal, kata ia, sudah disiapkan satu hotel khusus. Di sana ada petugas sektor khusus yang sama-sama menjaga dan melayani jamaah selama di Hotel Diyar Taiba di wilayah sektor 5.
Per tanggal 16 pukul 15.00, berdasarkan data yang masuk ada sekitar 408 jamaah yang tertinggal. Adapun yang sudah diberangkatkan sekitar 183. "Kemudian masih tersisa 225.," katanya.
"Kita harapkan proses untuk pencarian dokumen ini segera selesai dan ketika sudah terkumpul dengan rapih dan baik kita akan melakukan pemberangkatan ke Makkah."