REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan, isu terkait Islamofobia turut dibahas dalam Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau Parliamentary Union of the OIC (PUIC) tahun 2025.
"Islamofobia salah satu yang kami angkat, walaupun kami selalu mengangkat gini ketika ada Islamofobia nanti juga ada Baratfobia, ada Kristenfobia, yang itu salah," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/5/2025).
Dia pun menekankan, isu soal Islamofobia tidak melulu terkait dengan persoalan Muslim sebagai korban, melainkan lebih kepada kesalahan cara berpikir. "Islamofobia itu salah karena bukan karena cuma orang Islam korbannya, tapi cara pandangnya yang menganggap pihak lain itu lebih rendah, lebih lemah, lebih buruk ketimbang kita, itu yang harus diperbaiki," ucap dia.
Selain itu, dia mengutarakan, sejumlah isu terkait dengan muslim lainnya turut dibahas dalam Konferensi Ke-29 PUIC, di antaranya konflik India-Pakistan yang berkecamuk di wilayah Jammu dan Kashmir.
Termasuk, tambah dia, konflik antara kelompok etnis minoritas Muslim Uyghur dengan pemerintah China di wilayah Xinjiang yang telah berlangsung puluhan tahun.
"Kami katakan, China itu bukan sesuatu yang harus selalu dilawan, tapi kita paksa bahwa bagaimana China itu memberikan equal treatment (perlakuan setara) pada saudara-saudara kita yang ada di Uyghur," kata dia.