REPUBLIKA.CO.ID, QUEENS -- Semangat dan keberanian para perempuan Muslim berpadu dalam sebuah ruang yang dibangun dari pengalaman pahit dan tekad kuat untuk bangkit di Pusat Keamanan Malikah yang terletak di Astoria, sebuah kawasan ramai di Queens, New York City, Amerika Serikat (AS).
Di tempat inilah perempuan Muslim belajar lebih dari sekadar teknik bela diri. Mereka belajar memulihkan diri, memberdayakan komunitas, dan menemukan kembali rasa aman.
Pendiri Malikah Safety Center, Rana Abdelhamid memulai perjalanan ini dari pengalaman pribadi.
“Setelah 11/9, saya mengalami serangan berdasar kebencian dan mulai memikirkan kemampuan saya sebagai seniman bela diri, bukan hanya sebagai olahraga tetapi juga sebagai alat bertahan hidup,” ujar Abdelhamid, dilansir CBS News, Jumat (14/11/2025).
Pemegang sabuk hitam karate itu awalnya hanya melatih tujuh perempuan dan anak perempuan Muslim di ruang bawah tanah sebuah pusat komunitas. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan dan tingginya retorika kebencian, kelas kecil itu tumbuh menjadi gerakan pemberdayaan yang kini telah menjangkau ribuan orang.
“Kita telah menyaksikan retorika Islamofobia yang begitu kuat, begitu banyak perpecahan, begitu banyak kebencian, dan itu benar-benar tercermin di jalanan. Orang-orang terdampak,” katanya.
View this post on Instagram




