Rabu 07 May 2025 18:11 WIB

Wali Songo Keturunan Habib dari Yaman? Ini Penjelasannya

Ada pertalian sejarah antara kaum habib di Yaman dengan Wali Songo.

Warga berwisata rohani di Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini dipercaya merupakan peninggalan salah satu Wali Songo, yakni Sunan Kudus.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Warga berwisata rohani di Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini dipercaya merupakan peninggalan salah satu Wali Songo, yakni Sunan Kudus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habib adalah sebutan untuk ulama yang juga keturunan Nabi Muhammad SAW. Banyak habib atau habaib berasal dari Hadhramaut (Yaman).

Profil Hadhramaut sebagai “negeri habaib” bermula sejak masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah. Daulah Islam yang berpusat di Baghdad (Irak) itu pada abad kesembilan hingga awal abad ke-10 M kerap dirundung krisis politik dan bahkan konflik berdarah.

Baca Juga

Ketika Bani Abbasiyah dipimpin de jure oleh Muqtadir Billah, di Basrah (Irak) terdapat seorang habib bernama Ahmad. Ia adalah keturunan Rasulullah SAW dari jalur Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Saat diangkat menjadi khalifah, usia Muqtadir Billah masih muda sekali, yakni 13 tahun. Perdana menterinya yang bernama Abbas bin Hasan lantas bersekongkol dengan sejumlah elite istana untuk menjungkalkan raja ini dari kursi kekuasaan.

Namun, Muqtadir bertindak keras. Tidak hanya menghukum mati para pemberontak, ia juga memenjarakan banyak ulama yang dituding terlibat rencana penggulingan kekuasaan. Alhasil, situasi Irak pada umumnya menjadi tidak stabil.

Untuk menghindari kekacauan itu, Ahmad pun hijrah ke Hadhramaut bersama dengan keluarga dan para pengikutnya. Karena itulah, sesampainya di kota Yaman tersebut, dirinya digelari sebagai Ahmad al-Muhajir, yakni ‘Syekh Ahmad, ulama yang telah berhijrah.’

Para cendekiawan Melayu, semisal Prof Buya Hamka dan Syed Hussein Naquib al-Attas, menegaskan adanya peran penting kaum habaib Hadhramaut dalam memperkenalkan Islam di Nusantara. Dengan perkataan lain, syiar agama tauhid mula-mula sampai ke Indonesia langsung dari Jazirah Arab, tidak melalui daerah-daerah "perantara" semisal Gujarat atau Bengal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement