REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia menyiapkan 13 pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan haji 2025 serta satu pesawat cadangan untuk meminimalisasi potensi keterlambatan keberangkatan dan kepulangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani mengatakan, dengan adanya pesawat cadangan ini, Garuda Indonesia berharap dapat melakukan pemulihan jadwal penerbangan dengan lebih cepat apabila terjadi kendala operasional.
“Jadi tahun ini kami menyiapkan satu pesawat untuk back up yang tahu lalu tidak ada,” katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Wamildan menjelaskan, nantinya pada fase keberangkatan jamaah haji, pesawat cadangan ini akan disiagakan di Jakarta. Sementara itu, pada fase kepulangan, pesawat yang sama akan ditempatkan di Jeddah atau Madinah.
Strategi ini bertujuan mempercepat proses penanganan jika terjadi penundaan penerbangan, baik saat keberangkatan dari Tanah Air maupun saat kembali dari Arab Saudi. Pada musim haji tahun ini, Garuda Indonesia akan mengangkut 90.933 penumpang, yang terdiri dari 90.203 calon jamaah haji dan 730 petugas haji.