Jumat 25 Apr 2025 23:40 WIB

Menag Luncurkan Program Peduli Thalassemia di Masjid Istiqlal

Heikal menyebut, 3.000 peserta ditarget mengikuti skrining dan edukasi thalassemia.

Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar meluncurkan Program Peduli Thalassaemia di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).
Foto: Republika.co.id
Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar meluncurkan Program Peduli Thalassaemia di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI, Prof Dr KH Nasaruddin Umar meluncurkan Program Peduli Thalassemia di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025). Program tersebut didukung Ketua Pembinaan Yayasan Salman Peduli Berkarya, Heikal Safar dan Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (Ketum Garuda), Nofalia Heikal.

Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar menegaskan, pentingnya masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan layanan sosial masyarakat, termasuk dalam isu kesehatan. "Masjid juga pusat peradaban dan kepedulian terhadap sesama. Kami berharap kolaborasi ini membawa dampak nyata bagi generasi muda bangsa," kata Nasaruddin dalam pidatonya.

Baca Juga

Dia menjelaskan, program kesehatan tersebut turut mengedepankan prinsip halal dan thayyib pada produk herbal yang mendukung terapi thalassemia, seperti BRAZ 131. "Kami memastikan keamanan, kehalalan, dan kebermanfaatan produk. Sinergi riset dan inovasi halal di bidang farmasi akan menekankan aspek etika, kemaslahatan, dan keberlanjutan," jelas Nasaruddin.

Sementara itu, Heikal yang juga ketum Gerakan Indonesia Mandiri menjelaskan, Program Peduli Thalassemia merupakan hasil sinergi antara Istiqlal Halal Center (IHC) yang dikomandani oleh H Nur Khayin Muhdlor, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI), dan Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI). Menurut dia, kegiatan itu pada tahap awal menargetkan 3.000 peserta untuk mengikuti skrining dan edukasi thalassemia.

Heikal menjelaskan, para peserta akan mendapatkan layanan skrining genetik serta edukasi pencegahan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan data 2024, jumlah kasus thalassemia di Indonesia mencapai lebih 13 ribu orang, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Barat, khususnya kota Bandung.

"Peluncuran program ini juga menandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara lembaga-lembaga terkait untuk memperkuat kerja sama jangka panjang dalam integrasi nilai-nilai halal ke dalam sistem layanan kesehatan penderita thalassemia," ucap Heikal.

Baca: Ketum KNPI Dukung Jenderal Besar Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement