REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Kementerian Luar Negeri Israel menghapus tweet yang berisi ucapan belasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus.
Hal ini dilakukan karena khawatir akan adanya reaksi kemarahan. Jerusalem Post mengatakan pada Selasa (22/4/2025), kekhawatiran ini juga dipicu mengingat hubungan Tel Aviv yang tegang dengan mendiang Paus yang berulang kali mengecam perang di Gaza.
Dilansir dari Aljazeera, Rabu (23/4/2025), surat kabar tersebut mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa tweet tersebut "diterbitkan karena kesalahan.
Para pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel telah menanggapi pernyataan Paus yang menentangnya semasa hidupnya dan tidak akan menanggapinya setelah kematiannya.
Unggahan tersebut, yang muncul di akun resmi Kementerian Luar Negeri Israel di platform Xbox dalam berbagai format di seluruh dunia, termasuk kalimat "Beristirahatlah dengan tenang, Paus Fransiskus. Semoga kenangannya diberkati."
Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa tweet tersebut telah dihapus beberapa jam setelah diunggah, dan sebuah perintah dikeluarkan kepada semua misi Israel di seluruh dunia untuk menghapusnya.
Menurut surat kabar Israel, para diplomat tersebut diminta untuk menghapus postingan atau tweet apa pun tentang masalah ini, tanpa memberikan penjelasan.
BACA JUGA: Imbas Perang Dagang, akankah Dunia Lepas dari Cengkeraman Dolar AS yang Mulai Pudar?
Citra Israel
Dalam grup WhatsApp internal Kementerian Luar Negeri Israel, para duta besar Israel memperingatkan "kerusakan serius pada citra Israel", terutama di depan ratusan juta umat Katolik di seluruh dunia.
"Kami menghapus sebuah tweet yang sederhana dan polos, yang mengekspresikan belasungkawa dasar, dan jelas bagi semua orang bahwa satu-satunya alasannya adalah kritik Paus terhadap Israel atas pertempuran di Gaza," kata salah satu dari mereka.
View this post on Instagram