REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Gerakan Ansarullah Houthi Yaman telah mengeluarkan peringatan keras kepada Amerika Serikat setelah serangan udara mematikan di pelabuhan Ras Isa, menyatakan kesiapannya untuk melakukan konfrontasi pada tingkat tertinggi.
Dikutip dari Mehrnews, Sabtu (19/4/2024), gerakan Ansarullah Yaman telah mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat, menggambarkan serangan berdarah baru-baru ini di Pelabuhan Ras Isa sebagai kejahatan perang dan cerminan kegagalan Washington di wilayah tersebut.
Sputnik mengutip Ansarullah yang mengatakan bahwa Amerika Serikat berusaha untuk meningkatkan tekanan terhadap rakyat Yaman dengan menargetkan pelabuhan Ras Isa di Al Hudaydah.
"Penargetan Pelabuhan Ras Isa dimaksudkan untuk memblokir pengiriman makanan dan bantuan medis kepada rakyat Yaman. Kejahatan perang ini mencerminkan kedalaman kekalahan yang dialami oleh musuh Amerika."
Serangan Amerika Serikat ini merupakan pembalasan atas dukungan Yaman terhadap rakyat Palestina yang tertindas, tetapi mereka akan gagal mencapai tujuan apapun, kata Ansarullah, seraya menambahkan bahwa agresi Amerika Serikat tidak akan dibiarkan begitu saja, dan mereka sepenuhnya siap untuk meningkatkan konfrontasi ke tingkat tertinggi dengan musuh Amerika.
Sementara itu, pesawat-pesawat Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan-serangan baru di Yaman pada Jumat (18/4/2025) malam, termasuk provinsi-provinsi di ibukota Sanaa, al-Jawf dan Sa'ada di bagian utara negara itu, menurut kelompok Houthi, menyusul serangan-serangan yang telah menewaskan 80 warga Yaman.
BACA JUGA: Riset Paling Mutakhir Ini Tegaskan Kembali Isyarat Alquran Adanya Kehidupan Luar Angkasa
Saluran TV Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi mengatakan bahwa pesawat-pesawat Amerika Serikat menargetkan sejumlah serangan di daerah Al-Hafa di distrik Al-Sabeen di pusat kota Sanaa, dan enam serangan lainnya menargetkan distrik Bani Hashish di Sanaa.
Kemudian, saluran tersebut melaporkan bahwa empat serangan udara Amerika Serikat menargetkan distrik Bart al-Anan dan Khab al-Shaaf di Provinsi al-Jawf, dan tiga serangan udara di Provinsi Saada, benteng pertahanan Houthi.
