REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Arab Saudi. Dia bertemu dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membahas persiapan haji 2025, mulai dari sarana prasarana hingga layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Armuzna merupakan rangkaian puncak ibadah haji yang dianggap titik krusial dalam ibadah haji yang memerlukan kekuatan fisik dan mental maksimal,” ujar Gus Irfan, sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/4/2025).
Dalam pertemuan itu, Gus Irfan juga membahas skema murur dan tanazul saat Puncak Haji di Armuzna. Menurut dia, kebijakan ini akan diterapkan untuk memperlancar mobilisasi jamaah haji dari Arafah ke Mina, dengan melintas di Muzdalifah bagi jamaah haji lansia dan disabilitas.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah ini juga dihadiri Ketua Komisi VIII dan jajaran, Dirjen PHU Kemenag, pihak Syarikah dan KBRI.
Seperti diketahui, dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu jamaah. Jumlah ini terdiri atas 203.320 kuota jamaah reguler dan 17.680 kuota jamaah haji khusus.
Dalam kunjungan kerjanya ke Saudi kali ini, Gus Irfan juga akan menghadiri Forum Umroh dan Ziarah edisi ketiga yang berlangsung di Madinah pada 14-16 April 2025.
Forum akbar ini menjadi wadah penting bagi ribuan pelaku industri umroh dan ziarah dari seluruh dunia. Dalam forum ini, Gus Irfan akan mengikuti berbagai sesi diskusi dan pameran yang menampilkan perkembangan terkini dalam penyelenggaraan ibadah umroh dan ziarah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika