REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — MER-C Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam atas memburuknya kondisi di Jalur Gaza yang saat ini berada di ambang bencana kemanusiaan. MER-C pun mendesak tindakan nyata dunia untuk menghentikan Israel.
"Keadaan ini harus terus disuarakan, karena diam adalah bentuk pembiaran," kata Ketua Presidium MER-C Hadiki Habib, lewat keterangan tertulis pers yang diterima di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Ia menegaskan bahwa Israel berulang kali membunuh tenaga medis di Gaza yang sedang aktif melakukan pelayanan kesehatan. Dia menegaskan, apa yang dilakukan Israel merupakan kejahatan kemanusiaan.
Di tengah upaya gencatan senjata, kata dia, Israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan yang sistematis dan terencana, termasuk penyerangan terhadap tenaga medis dan pekerja kemanusiaan, bahkan terhadap staf PBB.
Hadiki menambahkan bahwa penutupan akses bantuan kemanusiaan semakin memperparah situasi, yang mengancam terjadinya bencana kelaparan terburuk dalam sejarah Gaza.
Rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis menjadi target serangan Israel, yang menjadi pelanggaran nyata yang bertentangan dengan hukum humaniter internasional, ujar dia.