REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 91 peserta dari Tim Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Jawa Barat serta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan 2025 mengikuti pelatihan dan pembekalan oleh Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, Cianjur.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, Plt. Direktur Mutu SDM Kesehatan Oos Fatimah Rosyati mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mempersiapkan para petugas secara fisik, mental, serta teknis agar mampu menjalankan tugas dan fungsi dengan optimal selama penyelenggaraan ibadah haji, baik di Tanah Air, di Tanah Suci, hingga kepulangan jemaah ke Indonesia.
“Tugas mulia TKHK dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan bukanlah pekerjaan ringan. Tuntutan untuk memberikan pelayanan yang prima semakin tinggi,” ujarnya.
Oos menekankan pentingnya komitmen peserta dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji. Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya kerja sama lintas profesi dalam mendukung pelayanan yang berorientasi pada kepentingan bersama, bukan individu.
Sebagai informasi, katanya, peserta terdiri dari 57 orang PPIH Bidang Kesehatan yang mengikuti pelatihan pada 9–15 April 2025, serta 34 orang TKHK Jawa Barat yang akan mengikuti pelatihan hingga 17 April 2025. Adapun pelatihan tersebut, ujarnya, kombinasi dari pelatihan daring dan luring.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menyampaikan bahwa meskipun jumlah petugas kesehatan tahun ini berkurang signifikan, dari 4.700 orang pada tahun sebelumnya menjadi 2.110 orang, para petugas tetap dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Mengemban amanah besar untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji Indonesia membutuhkan kesiapan lahir dan batin,” kata Liliek.
Dia juga berharap para peserta dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang disampaikan oleh para fasilitator untuk memperkuat kapasitas mereka sebagai bagian dari tim kesehatan haji.