REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persatuan Umat Islam (PUI) menyampaikan kecaman keras terhadap agresi militer Israel yang masih terus berlangsung dan semakin brutal di Gaza, Palestina.
Gelombang serangan yang membabi buta dari militer Israel kembali membunuh ribuan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, serta menghancurkan infrastruktur sipil seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.
Ketua Umum PUI Raizal Arifin mengatakan, agresi ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi, baik secara moral maupun hukum internasional. PUI mengecam dengan sangat keras tindakan biadab yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
"Kami menyerukan penghentian segera segala bentuk kontak senjata dalam bentuk apapun, terutama oleh pasukan pendudukan militer Israel," kata Raizal kepada Republika, Selasa (8/4/2025).
Menurut Ketua Umum PUI, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Israel Katz adalah orang yang paling bertanggung jawab atas komando dari agresi biadab ini. Oleh karena itu dunia tidak boleh lagi menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.

Menurut dia, tindakan Israel tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan Konvensi Jenewa, tetapi juga mencoreng nurani kemanusiaan. PUI memandang bahwa pendudukan yang telah berlangsung selama puluhan tahun terhadap rakyat Palestina merupakan bentuk kolonialisme modern yang harus diakhiri.
Raizal menegaskan bahwa PUI berdiri teguh dalam barisan solidaritas umat Islam di seluruh dunia dan seluruh kekuatan masyarakat sipil global yang menyerukan keadilan, kemerdekaan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM).
“Kami menyerukan seluruh elemen bangsa, ormas Islam, tokoh masyarakat, lembaga keagamaan, dan umat Islam Indonesia untuk memperkuat solidaritas terhadap rakyat Palestina dan mendukung penuh perjuangan mereka untuk hidup bebas dari penjajahan,” ujar dia.