Senin 07 Apr 2025 12:38 WIB

Di Masa Firaun, Penguasa Kaya dan Rakyat Tetap Miskin

Kekayaan di masa Firaun hanya dinikmati penguasa.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Peti Mati Firaun yang Baru Ditemukan Tiba di Expo Dubai 2020
Foto: Arab News
Peti Mati Firaun yang Baru Ditemukan Tiba di Expo Dubai 2020

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka bernama lengkap Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah menerangkan bahwa di era Firaun berkuasa, manusia dilihat dan dinilai berdasarkan harta benda dan perhiasan yang dimilikinya. Namun, yang merasakan manfaat dari kekayaan itu hanyalah para penguasa, sementara rakyatnya tetap miskin.

Nabi Musa Alaihissalam saat menyadarkan Firaun memasuki istana dengan pakaian sederhana sebagaimana para Rasul lainnya.

Baca Juga

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَالَ مُوْسٰى رَبَّنَآ اِنَّكَ اٰتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَاَهٗ زِيْنَةً وَّاَمْوَالًا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَ ۚرَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ 

Musa berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Firaun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibat pemberian itu) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih." (QS Yunus Ayat 88)

Dalam tafsir Al-Azhar dijelaskan, untuk membuktikan bagaimana mewahnya zaman Firaun itu dengan perhiasan dan harta benda, sampai sekarang masih dapat kita lihat pada gedung Arca (Museum) Purbakala Mesir di Kairo. 

Di sana kita dapati Mumi, yaitu tubuh jenazah raja-raja yang telah dibalsem dengan semacam obat atau ramuan untuk mengeraskan mayat itu, sehingga sudah lebih dari 3,000 tahun, masih saja belum rusak jenazahnya. Mayat-mayat itu terhantar dalam Museum seakan-akan dendeng yang telah keras. Giginya, hidungnya dan jari-jarinya masih lengkap.

Tidak berhenti-hentinya ahli-ahli purbakala yang khusus menyelidiki Mesir, yang telah ada sejak Napoleon memasuki negeri itu pada permulaan Abad Ke-19, yang dinamai Ilmu Egyptologie (Ilmu Kemesiran) menggali bekas-bekas purbakala itu. 

Didapati kuburan Ratu Tutankhmen di dalam sebuah keranda emas berlapis tujuh. Didapatlah singgasana daripada emas, barang-barang perhiasan dari batu-batu permata yang mahal. Di sana-sini ditemukan barang-barang perhiasan itu, banyak di antaranya dibawa orang ke Eropa lalu dijadikan perhiasan Museum di negeri-negeri Barat.

Tentu saja di samping raja-raja dan permaisuri, penyokong-penyokong istana, menteri-menteri, orang besar-besar, kepala-kepala perang, pendeta-pendeta, semuanya pun lengkap dengan perhiasan dan harta benda. Sampai sekarang pun masih dapat kita lihat wajah mereka itu dilukiskan pada dinding Piramida atau bangunan-bangunan lain di Luxor, di Aswan, di Abu Simbel dan lain-lain, yang penuh Mesir Ulu dan Mesir Ilir dengan dinding-dinding berpeta bertulisan menunjukkan kemewahan itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement