Jumat 28 Mar 2025 18:55 WIB

Menikmati Khusyuknya Shalat

Di tengah suasana pertempuran, sahabat Nabi SAW ini tetap mampu khusyuk shalat.

Shalat (ilustrasi)
Foto: Republika
Shalat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat Perang Dzatur Riqa, tahun keempat Hijriyah, Abbad bin Bisyir termasuk dalam tim yang dibentuk Nabi Muhammad SAW untuk berjaga-jaga kala malam tiba. Bersama dengan ‘Ammar bin Yasir, ia pun menempati pos, sesuai arahan al-Musthafa.

Malam itu benar-benar pekat dan, karenanya, mencekam. Tidak begitu jauh dari setiap pos, para prajurit musuh berupaya mengendap-endap. Yang paling berbahaya adalah kelompok pemanah. Dari balik batu, mereka menarget para penjaga pos, dan melepaskan anak panah.

Baca Juga

Di posnya, ‘Abbad mendapati ‘Ammar bin Yasir masih kelelahan dari tugas yang dikerjakannya sepanjang hari. Maka, ia pun mempersilakan ‘Ammar untuk masuk ke dalam tenda, untuk beristirahat.

'Abbad bin Bisyir mengawasi segala penjuru di tengah pekatnya malam itu. Selang beberapa lama, suasana dirasakannya aman. Maka timbul dalam pikirannya mengisi waktu dengan melakukan shalat beberapa rakaat. 'Abbad bin Bisyir pun bangkit menunaikan shalat.

Ia berdiri dan melakukan takbiratulihram. Ketika sedang membaca surah sesudah al-Fatihah, tiba-tiba sebuah anak panah melesat dan menancap pada pangkal lengannya. 'Abbad bin Bisyir tidak rubuh, melainkan tetap tenang dan melanjutkan bacaannya dalam shalat. Ia hanya mencabut anak panah itu dari pangkal lengannya yang kini telah mengucurkan darah.

Selang beberapa saat kemudian, sebuah anak panah melesat lagi dari arah yang berbeda dan tepat mengenai anggota tubuh 'Abbad bin Bisyir. Namun, ia tetap khusyuk melanjutkan bacaan Alquran dan tidak membatalkan shalatnya.

Bagaikan tak terjadi apa-apa pada tubuhnya, yang kini sudah mengeluarkan cukup banyak darah. Seperti yang dilakukannya ketika ditusuk anak panah yang pertama, 'Abbad bin Bisyir juga mencabut anak panah itu dan menyingkirkannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Ketika 'Abbad bin Bisyir melakukan rukuk, sebuah anak panah melesat lagi dan menusuk anggota tubuhnya. 'Abbad menarik anak panah itu dan meminggirkannya.

Kini, kondisi tubuhnya sudah sangat lemah. Bagaimanapun, tekadnya kuat untuk tidak membatalkan shalatnya. Ia terus bangkit dari sujudnya dan membaca tasyadud. Sesudah melakukan salam, tuntaslah shalatnya. Ia kemudian membangunkan 'Ammar.

“Gantikan aku berjaga karena aku telah terkena anak panah!” kata 'Abbad bin Bisyir sambil menahan kesakitan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement