REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, dapat memastikan bahwa kecelakaan bus yang membawa 20 jamaah umroh WNI di jalan lintas Madinah-Makkah pada Kamis (20/3/2025) bukan merupakan kecelakaan tunggal. Konsul Jenderal Yusron Ambary menyatakan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan pihaknya, kecelakaan yang mengakibatkan wafatnya enam WNI dalam rombongan umroh tersebut terjadi saat bus nahas tersebut tiba-tiba disalip kendaraan lain.
“Bus yang ditumpangi jamaah umroh Indonesia tersebut menabrak sebuah mobil jip yang tiba-tiba menyalip, sehingga bus terguling dan terbakar. Kedua kendaraan hangus terbakar,” kata Yusron dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Konjen Jeddah mengatakan, tabrakan yang terjadi membuat kedua kendaraan tersebut terbanting keluar jalur sebelum berhenti di pinggir jalan yang berpasir dan terbakar habis. Karena keluar jalur, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut tak sampai menghalangi jalan raya.
Meski kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut sudah dapat dipastikan, dia menyatakan bahwa kronologi lengkap insiden masih didalami oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi.
“Karena itu, sampai sekarang masih belum dapat ditentukan kadar kesalahan (kendaraan yang terlibat), dan dokumen terkait kecelakaan tersebut masih belum bisa diterbitkan,” ucap Yusron.
Ia menyatakan bahwa selain enam WNI, tiga WNA juga dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Yaitu, seorang WN Pakistan yang menjadi kenek bus serta dua WN Bangladesh yang berada di kendaraan jip yang terbakar.
Konjen Yusron turut memastikan bahwa tiga dari 14 korban selamat dari insiden kecelakaan bus tersebut masih memerlukan perawatan intensif. Ketiga korban dilaporkan mengalami luka bakar serius hingga patah tulang.
Sementara, 11 korban selamat lainnya sudah dapat melanjutkan ibadah umrah sesuai rencana di Makkah setelah menyelesaikan agenda umrah di Madinah sebelum kecelakaan.
“Kami juga terus berkomunikasi dengan tur umrah dan muassasah (penyedia layanan umrah) lokal untuk memantau kondisi rombongan yang melanjutkan program umrah mereka,” papar dia.
View this post on Instagram