Rabu 19 Mar 2025 04:06 WIB

Gaza Dibombardir Seiring dengan Pengkhianatan Israel, Kepemimpinan Hamas Tetap Utuh

Hamas mengingatkan, Yasser Arafat menolak menyerahkan Al Quds kepada Israel

Pejuang Hamas mengawal kendaraan Palang Merah untuk mengumpulkan sandera Israel yang dibebaskan di Kota Gaza Ahad , 19 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Abed Hajjar
Pejuang Hamas mengawal kendaraan Palang Merah untuk mengumpulkan sandera Israel yang dibebaskan di Kota Gaza Ahad , 19 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Khaled Qaddoumi, perwakilan Hamas di Teheran, menegaskan, Hamas tidak akan membiarkan kekuatan eksternal memutuskan kepemimpinan Palestina. Qaddoumi mengatakan, kepemimpinan Gaza tetap utuh dan beroperasi penuh.

Berbicara kepada wartawan di Karachi Press Club, Qaddoumi menyatakan Israel telah memutus pasokan air Gaza selama 15 hari tetapi dunia Muslim tetap bungkam. Ia menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata dengan cara yang paling brutal, laman Pakistan Minute Mirror melaporkan. 

Baca Juga

 

Qaddoumi mengingatkan bahwa Yasser Arafat menolak untuk menyerahkan Al-Quds yang suci kepada Israel. Arafat justru menolak penolakan hak untuk kembali bagi para pengungsi Palestina. Ia mengatakan bahwa pembunuhan Arafat direncanakan karena penolakannya terhadap tuntutan tersebut.

photo
Komandan Hamas Hussein Fayyad dilaporkan masih hidup. - (Tangkapan Layar)

Ia menyoroti bahwa para pejuang Hamas menembus 40 kilometer ke wilayah pendudukan menggunakan pesawat layang, yang membuktikan kekuatan mereka. Ia juga mengatakan, Hamas telah mengalahkan narasi Israel secara global, dengan Israel sendiri mengakui kehilangan 6.000 tentaranya.

Qaddoumi menyatakan bahwa warga Palestina tidak akan meninggalkan tanah air mereka. Sementara, warga Gaza berdiri teguh bersama Hamas. Dari 2,4 juta warga Palestina di Gaza, hanya 150.000 yang telah pergi ke luar negeri untuk berobat atau menempuh pendidikan.

Ia menegaskan bahwa Hamas memperlakukan tahanan Israel sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pejuang memastikan kesejahteraan mereka, bahkan ketika pemimpin Hamas Yahya Sinwar menahan lapar selama tiga hari. Ia menambahkan bahwa para tahanan Zionis yang dibebaskan dalam keadaan sehat ketika dibebaskan oleh Hamas.

Qaddoumi menyatakan bahwa Hamas tidak akan membiarkan kekuatan eksternal memutuskan kepemimpinan Palestina. Ia menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan rekonstruksi Gaza kepada komite teknokratis tetapi menegaskan bahwa kepemimpinan Gaza tetap utuh dan beroperasi penuh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement