Ahad 16 Mar 2025 10:52 WIB

Susun Buku Green Hujaaj, MLH Muhammadiyah-BPKH Dorong Haji Ramah Lingkungan

Langkah konkret Green Hajj seperti wakaf tanaman hingga pengurangan sampah jamaah.

Jamaah haji Indonesia tengah mengantri memasuki Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.
Foto: MCH 2024
Jamaah haji Indonesia tengah mengantri memasuki Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk Green Hajj di Kantor BPKH, Muamalat Tower, Jakarta, belum lama ini. Diskusi ini juga menjadi ajang pembahasan buku Responsible Green Hujaaj: Haji yang Ramah Lingkungan, yang sedang dalam tahap perancangan oleh MLH PP Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, anggota BPKH Harry Alexander menegaskan pentingnya pengelolaan air dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pelaksanaan ibadah haji. “Buku ini diharapkan menjadi panduan bagi berbagai lembaga keislaman dalam menyelenggarakan haji yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar dia.

Baca Juga

Sementara itu, Ketua MLH PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, menekankan bahwa diskusi ini penting karena menghubungkan aspek ibadah dengan kesadaran lingkungan. “Perilaku sederhana yang sering dianggap sepele dapat berdampak besar terhadap lingkungan. Jamaah haji Indonesia harus menjadi contoh dalam pelaksanaan Green Hajj,” kata Azrul lewat keterangan tertulis belum lama ini.

photo
Ketua Komisi Pemberdayaan Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Azrul Tanjung memberikan keterangan kepada awak media saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/4). - (Republika/Raisan Al Farisi)

FGD ini menghadirkan beberapa narasumber yang memberikan wawasan terkait upaya membangun kesadaran lingkungan dalam ibadah haji. Djihadul Mubarok, menyampaikan bahwa hasil diskusi ini akan menjadi bahan utama dalam penyusunan buku Responsible Green Hujaaj.

“Berbagai pandangan dan perspektif yang kita kumpulkan pada FGD kali ini akan menjadi referensi utama yang kita harapkan akan meningkatkan kualitas buku panduan Green Hajj ini”, ujar Djihadul Mubarok.

Sementara itu, Dr Gatot Supangkat, membahas tentang teologi ramah lingkungan sebagai dasar dalam pelaksanaan ibadah berbasis perawatan alam. 

Ia menyoroti beberapa langkah konkret dalam Green Hajj, termasuk wakaf tanaman saat pendaftaran haji, manasik haji yang berorientasi ramah lingkungan, upaya mengurangi produksi sampah selama pelaksanaan haji, dan lain-lain.

Selain itu, Rijal Ramdani, S.IP., MPA., Ph.D., mengulas tantangan lingkungan yang dihadapi dalam musim haji, seperti penggunaan air, pengelolaan sampah, serta konsumsi makanan yang berlebihan. Ia juga memperkenalkan konsep environmental governance dalam pelaksanaan ibadah haji yang lebih berkelanjutan.

Hadir juga memberi pemaparan perwakilan dari Lembaga Haji dan Umroh (LPHU) PP Muhammadiyah, H. Nur Achmad, MA. selaku wakil ketua LPHU PP Muhammadiyah. Ia menjelaskan dengan detail prinsip-prinsip akidah dalam upaya perawatan lingkungan dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Green Hajj menjadi satu gagasan yang harus digaungkan. Sebab, kemabruran haji bisa juga dipengaruhi oleh bagaimana sikap jamaah pada lingkungan. Terlebih, banyak aspek dalam rukun haji yang merepresentasikan kelestarian alam”, tegas Nur Achmad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement