Jumat 14 Mar 2025 17:43 WIB

‘Kita Bangun Gaza tanpa Amerika’

Wacana Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza telah gagal.

 Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim
Foto: Dok. Istimewa
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengimbau agar bangsa Indonesia mengambil peran dalam pembangunan kembali Gaza. Sudarnoto pun mendorong, Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah strategis dan terukur dalam merekonstruksi Gaza. Menurut Sudarnoto, gerakan kemanusiaan harus bersatu padu dalam membela Palestina. 

Dia menilai, kekuatan bangsa Indonesia cukup untuk merekonstruksi Gaza. “Kita bangun kembali Gaza tanpa Amerika,”ujar Sudarnoto saat berbicara dalam acara  Indonesia Bersama Palestina: Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas yang dihelat Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Palestina (YPSP) di Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

Baca Juga

Sudarnoto menegaskan, wacana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza keluar dari wilayahnya kemudian direkonstruksi telah mendapatkan kegagalan di mata dunia. Menurut Sudarnoto, tidak ada negara Arab manapun yang menerima ide Trump. Terlebih, Trump juga menginginkan agar Gaza menjadi milik Amerika Serikat. “Negara-negara Arab menolak rekonstruksi dan relokasi Gaza,”kata dia. 

Menurut Sudarnoto, perjuangan Palestina saat ini telah mewujudkan kemenangannya dalam melawan gerakan teroris terbesar di dunia abad ini, yakni Israel yang didukung Amerika Serikat. Sudarnoto menegaskan, para pejuang Palestina bahkan sudah mendapatkan kemenangan berkali-kali melawan Israel sejak peristiwa Taufan Al Aqsa pada 7 Oktober 2023 lalu. 

“7 Oktober merupakan kemenangan sangat penting yang membuat mata dunia internasional terbelalak betapa bobroknya negara Israel,”ujar dia. 

Opini publik pun bergeser. Saat ini, ujar Sudarnoto, sebanyak 143 anggota PBB sudah menyuarakan dukungannya kepada Palestina. Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) telah memberikan opini kepada PBB bahwa Israel telah melakukan genosida.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pun sudah mengeluarkan surat penangkapan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Yang seharusnya ditangkap atas kejahatan paling mengerikan pada abad ini,”ujar dia.

"Kemenangan ini harus kita sambut dengan cara-cara berkeadaban dan produktif. Indonesia sebagai negara memiliki hubungan kultural dan keagamaan amat panjang harus menjadi garda terdepan memberikan bantuan kepada Palestina,"tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement