REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Batalyon Jenin dari Brigade Al Quds mengumumkan telah berhasil meledakkan bom yang disiapkan pada jalur bala bantuan pasukan penjajah Israel (IDF). Berdasarkan laporan yang sudah dikonfirmasi, ledakan tersebut menyebabkan cedera di pihak IDF, lapor Al Mayadeen.
Dalam insiden terpisah, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa seorang gadis ditembak di kepala oleh tentara IDF saat berada di kota Qusra, tenggara Nablus. Sumber-sumber Palestina melaporkan, IDF menembakkan peluru tajam selama penyerbuan mereka di kota Silwad, timur Ramallah, di Tepi Barat. Mereka menyerbu kota Issawiya di al-Quds yang diduduki.
Pada Rabu malam, IDF membawa kendaraan lapis baja dari pos pemeriksaan militer mereka yang didirikan di pintu masuk kota Tulkarm. Patroli IDF menyebar di lingkungan sekitar kamp Tulkarm dan ditempatkan di lingkungan bandara, tempat mereka menyerbu beberapa rumah.
Buldozer IDF mengumumkan pembongkaran 17 rumah tambahan di lingkungan al-Manshiya, di kamp Nur Shams. Penjajah berdalih pembongkaran tersebut untuk membuka jalan baru, sebagai penyelesaian rencana pembongkaran 11 rumah, yang dilaksanakan beberapa hari lalu di kamp tersebut. Pembongkaran tersebut meluas dari lingkungan alun-alun kamp hingga lingkungan al-Manshiya.
Pasukan Israel menyerbu beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa. Penjajah mengevakuasi penduduk Palestina secara paksa, menyita kendaraan, dan menembak mati seorang pemuda di dekat Nablus.
Di Kota Beit Ummar, sebelah utara al-Khalil, pasukan Israel melakukan penggerebekan, yang dikerahkan secara besar-besaran di daerah pemukiman. Sementara itu, di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarm, tentara memaksa penduduk keluar dari wilayah Jabal al-Nasr pada waktu berbuka puasa. Penjajah mencegah sebagian dari mereka berbuka puasa di rumah mereka.
Di dekat pemukiman ilegal Israel di Homesh, sebelah barat Nablus, pasukan Israel menembak dan membunuh Mufid al-Kilani yang berusia 21 tahun dari kota Silat al-Dhahr di Jenin. Rincian seputar insiden tersebut masih belum jelas.
Selain itu, pasukan Israel mendirikan beberapa pos pemeriksaan militer di seluruh Tepi Barat, menahan ratusan kendaraan Palestina, yang menyebabkan penundaan yang signifikan saat keluarga-keluarga berusaha pulang ke rumah untuk berbuka puasa.