Selasa 25 Feb 2025 20:01 WIB

Jelang Ramadhan, Baznas Ingatkan Ada Pengemis Musiman dan Sungguhan

Pemda harus menindak pengemis musiman.

Ilustrasi petugas menertibkan pengemis.
Foto: Dok Satpol PP DKI
Ilustrasi petugas menertibkan pengemis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang bulan Ramadhan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengingatkan bahwa ada pengemis musiman, dan ada pengemis sungguhan yang mengemis karena kebutuhan. Sehubungan dengan itu, Baznas mengimbau agar menyalurkan zakat, infak dan sedekah ke lembaga amil zakat terpercaya agar sampai ke orang yang tepat.

"Ada pengemis yang sesungguhnya, ada pengemis yang musiman," kata Ketua Baznas RI, Prof KH Noor Achmad kepada Republika usai acara Public Expose 2025 bertema Bahagia Dengan Berbagi yang digelar Baitul Maal Hidayatullah (BMH) di Jakarta, Selasa (25/2).

Baca Juga

Kiai Noor mengatakan, oleh karena itu, sedekah, infak atau zakat salurkanlah kepada lembaga-lembaga yang tepat. Sehingga mereka yakni para lembaga amil zakat akan memberikan kepada orang yang tepat.

"Karena pengemis musiman belum tentu pengemis, bisa jadi dia orang kaya," ujar Kiai Noor.

Kiai Noor mengatakan, bisa jadi ada pengemis yang menganggap mengemis itu pekerjaan. Padahal pengemis bukan pekerjaan. Sebab mengemis adalah sebuah kebutuhan. Kalau mengemis dianggap sebagai sebuah pekerjaan, itu yang harus dihindari.

"Jangan sampai menyalurkan (zakat, infak sedekah) kepada orang yang mengemis tapi dia menjadikan mengemis sebagai pekerjaan," ujarnya.

Kiai Noor menegaskan, tapi kalau mengemis dilakukan karena kebutuhan, ya harus dibantu. Sebab mereka mengemis karena didorong kebutuhan.

Sebagaimana diketahui, memperbanyak sedekah sangat disunnahkan saat umat Islam sedang berpuasa Ramadhan. Termasuk diantaranya adalah memberi keluasan belanja pada keluarga, berbuat ihsan kepada keluarga, kerabat dan memperbanyak sedekah.

Nabi Muhammad SAW orang yang paling bagus dalam kebajikan, menjadi lebih baik lagi saat bulan Ramadhan ketika Malaikat Jibril Alahissalam mendatanginya. Demikian dijelaskan KH Ahmad Sarwat Lc dalam buku Ramadhan antara Syariat dan Tradisi terbitan Rumah Fiqih Publishing, 2020.

Rasulullah SAW adalah manusia yang sangat murah hati, suka menyumbang. Namun saat Nabi Muhammad SAW paling bermurah hati adalah di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Malaikat Jibril. (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

KH Ahmad Sarwat Lc dalam bukunya menjelaskan bahwa yang perlu diluruskan dari tradisi sedekah saat Ramadhan ini adalah munculnya mafia pengemis yang memang dikoordinir oleh pihak-pihak tertentu, dengan memanfaatkan keawaman banyak orang. Padahal mereka bukan orang-orang yang berhak menerima sedekah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement