Jumat 18 Jul 2025 10:35 WIB

Sekte Druze, Agama Paling Rahasia yang Telah Bertahan Seribu Tahun

Bagi banyak orang, Druze adalah sebuah teka-teki.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Druze asal Suriah saat menggelar demonstrasi menentang serangan Israel ke wilayah Suriah di provinsi selatan Sweida, Suriah, Selasa, 25 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Omar Sanadiki
Druze asal Suriah saat menggelar demonstrasi menentang serangan Israel ke wilayah Suriah di provinsi selatan Sweida, Suriah, Selasa, 25 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bagi banyak orang, Druze adalah sebuah teka-teki, pengikut kepercayaan esoterik Ibrahim yang berakar pada Islam, namun bercabang pada jalan spiritual yang berbeda pada abad ke-11. Bagi kaum Druze, kedua penggambaran ini adalah persepsi yang keliru.

Dengan keterikatan generasi yang kuat pada tanah tempat mereka tinggal selama berabad-abad, kaum Druze secara budaya adalah komunitas Arab Timur Tengah. Dikutip dari laporan yang ditulis Ephrem Kossaify dan Jonathan Gornall, bersama peneliti Leen Fouad serta tim yang dipublikasikan Arab News.

Baca Juga

Sebagai hasil dari penetapan perbatasan modern Timur Tengah pada awal abad ke-20, Druze dapat ditemukan hari ini terutama di Suriah dan Lebanon, Palestina, Israel, dan Yordania. Diperkirakan ada 1,5 juta atau lebih orang Druze di dunia saat ini.

Meskipun mereka hidup terutama di Timur Tengah, sebagai tanggapan terhadap tekanan ekonomi dan politik, termasuk konflik dan penganiayaan, selama beberapa dekade, komunitas Druze juga bermunculan di negara-negara lain di seluruh dunia. Namun di mana pun mereka ditemukan, Druze membentuk komunitas yang erat, tertutup bagi orang luar sejak tahun 1043, orang lain yang ingin masuk agama (kepercayaan) Druze tidak diizinkan.

Bahkan, orang non-initiates (juhhal/ awam) di antara kaum Druze sendiri tidak memiliki akses atau memilih untuk tidak memiliki akses, terhadap teks-teks agama mereka. Mereka juga tidak terikat pada tugas-tugas para initiates (uqqal/ orang bijak dan pintar).

Jarang sekali seorang Druze menikah dengan orang luar. Namun, bagi banyak kaum muda Druze yang berkomitmen untuk menikah dengan keyakinan mereka, terutama mereka yang tinggal di komunitas luar negeri yang jumlahnya semakin berkurang, menemukan pasangan menjadi masalah yang semakin besar yang menjadi pertanda buruk bagi masa depan jangka panjang mereka.

Saat ini, seperti halnya sepanjang sejarah mereka, kaum Druze masih diliputi misteri. Namun, mengingat semua mitos dan kesalahpahaman yang mengelilingi mereka, misteri yang sebenarnya adalah bagaimana sekte kecil ini tidak hanya berhasil hidup berdampingan secara damai dalam mosaik etnis dan sektarian yang bermasalah di Timur Tengah, tetapi juga tetap menjadi pemain yang relevan secara konsisten dalam lanskap politik dan budaya di wilayah tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement