Selasa 11 Feb 2025 14:33 WIB

Ada Israel di Suriah, Tentara Malah Pilih Perangi Milisi Hizbullah Lebanon di Perbatasan

Pemerintah Suriah dan Lebanon tengah melakukan pendekata diplomatik

Tentara Israel di wilayah Suriah (lustrasi). Pemerintah Suriah dan Lebanon tengah melakukan pendekata diplomatik
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel di wilayah Suriah (lustrasi). Pemerintah Suriah dan Lebanon tengah melakukan pendekata diplomatik

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS— Pihak berwenang Lebanon dan Suriah telah mengintensifkan upaya diplomatik untuk menstabilkan perbatasan, menyusul eskalasi kekerasan yang tajam pada Ahad (9/2/2025) lalu. Ketegangan meningkat sejak pekan lalu.

Sedikitnya lima orang tewas dan lebih dari selusin lainnya terluka dalam bentrokan lintas batas yang melibatkan tembakan artileri dan roket yang meletus sejak hari Kamis antara kelompok-kelompok bersenjata Lebanon dan pasukan yang berafiliasi dengan pemerintahan baru Suriah yang beraliran Islam, Ahmed al-Sharaa.

Baca Juga

Sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan antara pejabat Lebanon dan Suriah mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed edisi bahasa Arab bahwa upaya-upaya intensif sedang dilakukan untuk memulihkan ketenangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Suriah.

"Kami berharap diskusi-diskusi ini akan menghasilkan hasil yang nyata di lapangan, karena situasinya masih tegang. Pihak berwenang Lebanon telah mengeluarkan arahan yang ketat untuk mengamankan perbatasan dan menyingkirkan militan Lebanon, dan hal ini telah dilaksanakan," tambah sumber tersebut.

Sumber tersebut menambahkan bahwa meskipun situasi saat ini relatif tenang, bala bantuan militer Suriah telah terlihat di desa-desa perbatasan.

Sebuah sumber militer Lebanon juga mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa kepemimpinan militer, di bawah arahan Panglima Joseph Aoun, telah menginstruksikan unit-unit militer yang ditempatkan di sepanjang perbatasan utara dan timur untuk menanggapi setiap tembakan lintas batas dari Suriah.

"Mandat keamanan yang ketat telah diberlakukan untuk memperkuat kontrol perbatasan dan meningkatkan pengerahan militer untuk mencegah eskalasi bentrokan atau insiden-insiden yang tidak terkendali," ujar sumber tersebut.

Sementara itu, tentara Lebanon telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sepanjang perbatasan, meningkatkan jumlah pos pemeriksaan, pos pengawasan, dan patroli. Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa "koordinasi dengan pihak Suriah sedang berlangsung untuk mencegah memburuknya situasi."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Terjawab Sudah Berapa Jumlah Tentara Israel yang Tewas di Gaza, Selama Ini Dirahasiakan

Pada Senin (10/2/2025), Kementerian Pertahanan Suriah juga mengerahkan bala bantuan militer ke pedesaan Al-Qusayr di Homs barat, dekat perbatasan Lebanon, ketika bentrokan terus berlanjut dengan apa yang dikatakan Damaskus sebagai "sisa-sisa rezim Assad dan pengedar narkoba".

Sumber-sumber militer mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa bala bantuan tersebut tiba setelah beberapa hari pertempuran sengit, di mana persenjataan berat digunakan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

Sementara itu, pesawat pengintai Kementerian Pertahanan Suriah telah melakukan pengawasan udara secara intensif di daerah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement