Kamis 30 Jan 2025 09:35 WIB

Pakar Militer Ini Bongkar Motif Utama Meningkatnya Operasi Militer Israel di Tepi Barat

Israel terus lakukan serangan intensif di Tepi Barat

Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025.
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT—Israel terus menghancurkan infrastruktur dan rumah-rumah di Tepi Barat bagian utara sebagai persiapan untuk menguasai wilayah tersebut dan menggusur penduduknya, menurut pakar militer Kolonel Hatem al-Falahi.

Persetujuan awal Knesset atas rancangan undang-undang yang akan mempermudah warga Israel untuk membeli tanah di Tepi Barat menegaskan rencana penjajah itu untuk menguasai wilayah tersebut, kata Al-Falahi dalam sebuah analisis untuk Aljazeera, dikutip Republika.o.id Kamis (30/1/2025).

Baca Juga

Menurut pakar militer tersebut, operasi Tembok Besi yang telah dilancarkan Israel di Tepi Barat bagian utara selama sembilan hari masih dalam tahap awal, dengan partisipasi sejumlah besar dan beragam pasukan.

Pasukan Israel mendirikan pos-pos pemeriksaan di Jenin dan Tulkarem, sambil terus menggeledah dan menghancurkan rumah-rumah dan jalan-jalan untuk mencegah wilayah itu berubah menjadi Gaza baru, kata al-Falahi.

Penjajah Israel tidak memiliki banyak informasi intelijen tentang faksi-faksi perlawanan di Tepi Barat, yang menjelaskan kemampuan faksi-faksi ini untuk melakukan operasi dan terlibat dalam konfrontasi meskipun ada operasi militer yang luas.

Namun faksi-faksi ini, menurut pakar militer tersebut, tidak memiliki alat tempur yang sama dengan perlawanan di Jalur Gaza, dan persenjataan mereka terbatas pada serangan kendaraan, senjata ringan, dan bom rakitan.

Pertempuran sengit

Sebelumnya pada hari Rabu (29/1/2025), Batalyon Jenin dari Brigade Yerusalem, sayap militer gerakan Jihad Islam, mengatakan bahwa mereka bertempur dalam pertempuran sengit dan mencapai "luka-luka yang terkonfirmasi" melawan pasukan pendudukan Israel di poros Hamama di kamp pengungsi Jenin di bagian utara Tepi Barat.

Batalyon Jenin menjelaskan para pejuangnyamenghujani pasukan musuh dan kendaraan militer dengan hujan peluru dan bahan peledak, sehubungan dengan operasi militer penjajah yang sedang berlangsung di Jenin dan kampnya.

photo
Tentara Israel berjalan di depan warga Palestina yang mengungsi akibat operasi militer Israel dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Kamis, 23 Januari 2025. - (AP Photo/Majdi Mohammed)

Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pasukan penjajah terus menghalangi kerja tim medis di Jenin, sementara platform Palestina mendokumentasikan kehancuran yang meluas di kamp tersebut sebagai akibat dari operasi tersebut.

Penjajah Israel mengirimkan bala bantuan militer ke kamp tersebut, dan terus menghancurkan dan membakar rumah-rumah. Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan bahwa Israel telah menyatakan perang terhadap apa yang disebutnya sebagai "terorisme Palestina" di Tepi Barat.

Dia menambahkan, dalam sebuah tur untuk menginspeksi pasukannya di kamp Jenin, bahwa pasukan Israel akan tetap berada di kamp tersebut setelah operasi berakhir, untuk memastikan bahwa "terorisme tidak kembali lagi ke sana," seperti yang dikatakannya.

Pada Selasa malam, pusat kota Jenin dibom oleh pesawat tempur Israel, yang melanjutkan agresinya terhadap kota dan kamp pengungsi untuk hari kesembilan berturut-turut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement