REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Pemerintah penjajah Israel mengungkapkan, kelompok perjuangan Hamas akan kembali membebaskan sebelas tawanan yang ditahan di jalur Gaza. Lima di antara mereka adalah warga Thailand, yang dikenal sebagai negara tetangga Indonesia.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan, sebanyak delapan sandera, termasuk lima warga Thailand, bakal dibebaskan pada Kamis (30/1/2025). Sementara itu, tiga lainnya akan dilepaskan pada Sabtu (1/2/2025).
"Israel menerima daftar sandera yang akan dibebaskan dari tahanan Hamas besok," kata Kantor Perdana Menteri Israel dalam pernyataannya, Rabu (29/1/2025), dikutip laman Al Arabiya.
Sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari 2025, Hamas telah membebaskan tujuh sandera. Sebagai gantinya, Israel membebaskan 290 tahanan Palestina.
Sementara itu, dua pejabat Hamas menuding Israel telah menghambat dan menunda pengiriman bantuan esensial ke jalur Gaza. Mereka memperingatkan, tindakan tersebut tak sesuai kesepakatan gencatan senjata dan dapat mempengaruhi proses pembebasan warga Israel yang saat ini masih ditawan.
"Kami memperingatkan bahwa penundaan yang terus-menerus dan kegagalan untuk mengatasi poin-poin ini (pengiriman bantuan utama) akan memengaruhi perkembangan alami kesepakatan, termasuk pertukaran tahanan," kata seorang pejabat senior Hamas yang enggan dipublikasikan identitasnya pada Rabu.