Sabtu 18 Jan 2025 15:10 WIB

Tentara Israel Berada di Ambang Krisis yang Belum Terjadi Sebelumnya Selama Perang Gaza

Perang Gaza telah menjadi pukulan berat bagi tentara Israel

Tentara Israel membawa peti mati tentara Israel, saat pemakamannya di pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem, 25 Oktober 2024. Israel akan menambah 600 makam lagi bagi tentara.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel membawa peti mati tentara Israel, saat pemakamannya di pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem, 25 Oktober 2024. Israel akan menambah 600 makam lagi bagi tentara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV- Tentara Israel berada di ambang krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena perang terpanjang dalam sejarah Israel tidak hanya meninggalkan bekas luka di medan perang, tetapi juga meninggalkan alur-alur yang dalam di hati para prajurit dan strukturnya.

Selama lebih dari 465 hari, ribuan tentara Israel terbunuh dan terluka di medan perang, di tengah-tengah pertempuran sengit yang menguras sumber daya manusia dan material tentara Israel.

Baca Juga

Di tengah-tengah gesekan yang pahit ini, retakan serius mulai muncul di tembok disiplin militer, yang dulu dibanggakan oleh tentara Israel, sebagaimana laporan yang disiapkan oleh para ahli militer dan dibocorkan oleh surat kabar Israel "Yediot Ahronot" mengungkapkan penurunan yang mencolok pada tingkat kedisiplinan di jajaran tentara.

Kemerosotan tajam

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa unit-unit tempur Israel telah bertempur di berbagai medan selama 15 bulan terakhir, yang mengakibatkan kemerosotan tajam dalam hal kepatuhan terhadap standar keselamatan dan disiplin militer.

Menurut laporan tersebut, alasan utama di balik lemahnya disiplin ini disebabkan oleh dua faktor utama:

Pertama, meningkatnya kelelahan yang disebabkan oleh operasi militer yang sedang berlangsung di berbagai bidang.

Kedua, Kekurangan tenaga kerja yang akut di IDF, di mana, menurut laporan itu, korban jiwa telah melebihi 10 ribu tentara yang terbunuh dan terluka sejak awal pertempuran.

Komite tersebut mengidentifikasi 12 fenomena yang berkembang yang mengindikasikan kemerosotan disiplin militer, namun komando militer memutuskan untuk tidak mempublikasikan laporan tersebut.

Laporan tersebut mendokumentasikan banyak kasus pelanggaran standar keamanan oleh tentara Israel, termasuk penggunaan telepon genggam di zona tempur di Lebanon dan Gaza:

- Penggunaan telepon genggam di zona tempur di Lebanon dan Gaza.

- Mengizinkan warga sipil memasuki daerah operasi tanpa izin resmi.

- Penggunaan berbagai macam senjata yang tidak aman, termasuk rudal anti-tank, granat, dan alat peledak improvisasi (IED).

BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis

 

Laporan ini juga menyoroti fenomena meluasnya tentara yang tidak mematuhi aturan seragam dan penampilan, termasuk penggunaan lencana yang tidak resmi dan tidak terkontrol.

Pelanggaran lain yang didokumentasikan oleh komite termasuk kasus Rabbi Tzvi Kostiner yang memasuki Jalur Gaza tanpa izin yang diperlukan, yang dikonfirmasi oleh tim ahli militer.

photo
Daftar Kejahatan Tentara Israel - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement