Jumat 17 Jan 2025 23:38 WIB

Asal Usul Senjata Houthi Yaman dan Tuduhan Terhadap Kontribusi Iran

Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan

Anggota suku yang setia kepada Houthi menginjak bendera AS dan Israel selama protes anti-AS dan anti-Israel, di pinggiran Sanaa, Yaman, 25 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Anggota suku yang setia kepada Houthi menginjak bendera AS dan Israel selama protes anti-AS dan anti-Israel, di pinggiran Sanaa, Yaman, 25 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA—Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah melaporkan bahwa mereka telah menyita senjata-senjata yang dikirim oleh Iran untuk memasok kembali para pemberontak Houthi di Yaman pekan lalu.

Dilansir dari Aljazeera, Jumat (17/1/2025), Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pasukan khusus Angkatan Laut AS (US Navy Seals) menemukan senjata-senjata tersebut dalam sebuah penyerbuan malam hari di sebuah kapal di Laut Arab pada tanggal 11 Januari.

Baca Juga

Iran membantah memiliki kaitan dengan kampanye serangan Houthi di Laut Merah, yang telah mengganggu perdagangan global. Penggerebekan terhadap sebuah dhow di dekat pantai Somalia pekan lalu menemukan senjata konvensional canggih yang "mematikan", demikian pernyataan tersebut. Rudal balistik dan komponen rudal jelajah buatan Iran disita oleh pasukan Amerika Serikat.

Penyitaan ini terjadi pada saat meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut yang terkait dengan perang Israel di Gaza. Houthi, yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, telah menyerang kapal-kapal komersial yang menurut mereka memiliki hubungan dengan Israel atau menuju ke pelabuhan-pelabuhan Israel.

Diluncurkan pada November, serangan ini, menurut kelompok Yaman, dimaksudkan sebagai pembelaan terhadap warga Palestina.

Setelah membentuk pasukan patroli gabungan, pasukan Amerika Serikat dan Inggris meningkatkan serangan pekan lalu, melakukan puluhan serangan terhadap target Houthi.

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan-serangan tersebut telah secara signifikan mengurangi kapasitas Houthi, mengurangi kemampuan mereka untuk menembakkan rudal dan meluncurkan pesawat tak berawak.

Namun, sumber-sumber resmi yang dikutip oleh Aljazeera mengklaim bahwa kelompok ini masih memiliki tiga perempat dari kapasitasnya.

Pada hari Senin, militer Amerika Serikat mengatakan bahwa kelompok pemberontak tersebut telah menyerang sebuah kapal kontainer yang dimiliki dan dioperasikan oleh Amerika Serikat dengan rudal balistik anti-kapal. Tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan yang dilaporkan.

Serangan tersebut terjadi sehari setelah Houthi meluncurkan sebuah rudal jelajah ke arah kapal perusak Amerika Serikat.

Juru bicara Houthi, Yahya Sarea, mengatakan bahwa "semua kapal Amerika dan Inggris serta kapal perang yang terlibat dalam agresi terhadap negara kami" akan dianggap sebagai target musuh, dan bersumpah bahwa tidak ada serangan yang akan luput dari hukuman.

Analis militer Amerika Serikat mengklaim bahwa senjata yang disita memiliki jenis yang sama dengan yang digunakan oleh Houthi untuk menyerang kapal-kapal internasional di daerah tersebut.

Meskipun secara retoris mendukung kampanye Houthi, Iran dengan tegas membantah tuduhan Washington bahwa mereka menyediakan senjata dan intelijen taktis kepada kelompok pemberontak Yaman. 

BACA JUGA: Identitas Tentara Pembunuh Sinwar Dibobol Peretas Palestina, Israel Kebingungan

Pernyataan tersebut menggambarkan penangkapan tersebut sebagai "penyitaan pertama senjata konvensional canggih (ACW) yang mematikan yang dipasok Iran kepada Houthi sejak awal serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang pada November 2023".

"Ini adalah contoh lain bagaimana Iran secara aktif menabur ketidakstabilan di seluruh wilayah yang merupakan pelanggaran langsung terhadap Resolusi Keamanan PBB 2216 dan hukum internasional," kata Komandan CENTCOM, Jenderal Michael Erik Kurilla.

Dia juga mencatat bahwa dua anggota Navy Seal yang sebelumnya dilaporkan hilang di laut terlibat langsung dalam operasi yang menyebabkan penyitaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement