Rabu 15 Jan 2025 22:50 WIB

Pendapat Para Ulama tentang Imam Malik

Tak ada yang meragukan kealiman Imam Malik.

Imam Maliki (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Imam Maliki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang meragukan kealiman Imam Malik. Sejumlah ulama besar memberikan testimoninya tentang Imam Malik.

Berikut di antaranya:

Baca Juga

  • Imam Syafii berkata, "Jika ada atsar (ucapan sahabat dan tabiin), maka Imam Malik adalah bintangnya."
  • Ibnu Mahdi berkata, "Tidak ada orang yang lebih amanah terhadap hadits Nabi di muka bumi ini selain dari Malik bin Anas."
  • Syubah bin Al Hajjah berkata, "Aku mendatangi Madinah setahun setelah kematian Nafi (budak Abdullah bin Umar). Ternyata di sana ada halaqah Malik bin Anas.
  • Abdurrahman bin Al Qassim berkata, "Aku menebus dalam agamaku dengan dua orang laki-laki: Malik bin ANas dalam keilmuannya dan Sulaiman bin Al Qashim dalam kewaraannya."
  • Yahya bin Said Al Qathan berkata, "Aku tidak mendahulukan seorang pun dari Malik bin Anas pada zamannya."
  • Sufyan bin Uyainah berkata, "Malik tidak mengambil hadits kecuali dari yang baik."
  • Imam Ahmad bin Hanbal berkata, "Malik adalah pemuka dari para pemuka ahlul ilmi. Ia adalah Imam dalam ilmu dan fikih. Siapakah orang seperti Malik yang selalu mengikuti atsar-atsar orang terdahulu yang dibarengi dengan kal dan adab."
  • Imam Al Bukhari berkata, "Sanad yang paling shahih adalah dari Malik dari Nafi dari Ibnu Umar."
  • Abdullah bin Ahmad bin Hanbal pernah bertanya kepada ayahnya, "Siapakah di antara sahabat-sahabat Az Zuhri yang paling shahih haditsnya?" Ahmad bin Hanbal menjawab, "Malik paling shahih dalam semua hal."
  • Yahya bin Main berkata, "Semua hadits yang diriwayatkan dari Malik adalah tsiqah kecuali Abu Umayyah."
  • Imam Syafii berkata, "Barang siapa yang menginginkan suatu hadits, maka hendaklah ia menempatkan kepercayaannya kepada Malik."

Imam Malik adalah imam kedua dari imam empat dalam Islam. Dari segi umur, beliau lahir 13 tahun sesudah Abu Hanifah.

Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik Ibn Anas Ibn Malik Ibn Abi Amir Ibn Amir bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al-Asbahi al-Humairi. Beliau merupakan imam dar Al-Hijrah. Nenek moyang mereka berasal dari Bani Tamim bin Murrah dari suku Quraisy.

Di antara karya Imam Malik adalah kitab Al-Muwatha’ yang ditulis pada tahun 144 H. Pendapat Imam Malik bisa sampai pada kita melalui 2 buah kitab, yaitu al- Muwatha’ dan Al-Mudawwanah al-Kubro.

Kitab al-Muwatha’ mengandung dua aspek yaitu aspek hadits dan aspek fiqih. Adanya aspek hadts karena al- Muwatha’ banyak mengandung hadts yang berasal Rasulullah SAW atau dari sahabat atau tabi’in. Hadits itu diperoleh dari 95 orang yang kesemuaannya dari penduduk Madinah, kecuali 6 orang diantaranya: Abu Al-zubair (Makkah), Humaid al-Ta’wil dan Ayyub Al-Sahtiyang (basrah), Atha’ bin Abdullah (khurasan), Abdul Karim (jazirah), Ibrahim ibn Abi Abiah (syam).

sumber : Syekh Abdul Aziz Asy Syinawi / Biografi Empat Imam Mazhab
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement